Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNWRA) memperingatkan pada Rabu (16/10) tentang risiko bencana kelaparan di Gaza, sehari setelah Amerika Serikat mengatakan pihaknya memperingatkan Israel untuk meningkatkan pengiriman bantuan ke wilayah tersebut.
Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan dalam konferensi pers di Berlin bahwa "terdapat risiko nyata saat ini, bahwa kita memasuki situasi di mana bencana kelaparan atau kekurangan gizi akut, sayangnya, kembali menjadi kemungkinan,” merujuk pada musim dingin yang akan datang dan melemahnya sistem kekebalan penduduk Gaza.
Wilayah Gaza yang luas, telah hancur akibat serangan balasan Israel di wilayah tersebut setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober tahun lalu.
Israel telah mengintensifkan operasi di wilayah utara Palestina yang terkepung, di mana PBB telah memperingatkan ratusan ribu orang terjebak.
Lazzarini menggambarkan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, dengan mengatakan bahwa wilayah tersebut telah “menjadi semacam gurun, yang menurut saya hampir tidak layak huni.”
BACA JUGA: Surat AS ke Israel Serukan Lebih Banyak Bantuan Kemanusiaan ke GazaTerkait pengiriman bantuan ke Gaza, dia mengatakan bahwa “selama dua hingga tiga minggu terakhir tidak ada konvoi yang masuk ke wilayah utara kecuali kemarin.”
“Kami mengalami penurunan jumlah konvoi yang sangat besar di wilayah selatan dengan rata-rata hanya lima puluh hingga enam puluh untuk dua juta orang, sementara kami memperkirakan jumlah yang dibutuhkan jauh lebih tinggi,” kata Lazzarini.
Dia menunjukkan, bahwa konvoi yang berhasil masuk telah menjadi sasaran penjarahan “karena hancurnya hukum dan ketertiban.”
Namun, dia menekankan bahwa dengan tindakan yang tepat, krisis kelaparan di Gaza “dapat dihindari” jika konvoi dan makanan diizinkan masuk.
“Kami telah menunjukkan bahwa kami dapat melakukan kegiatan vaksinasi polio, jadi mengapa kami tidak dapat membawa makanan?” tanyanya. [ns/jm]