Komisaris PBB Urusan HAM, Navi Pillay, mengungkap keprihatinannya yang mendalam terkait eksekusi 14 tahanan di Afghanistan pekan ini.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyetujui eksekusi yang berlangsung Selasa (20/11) dan Rabu (21/11) di penjara Pul-e-Charkhi di pinggiran Kabul. Mereka yang dihukum mati itu sebelumnya dinyatakan bersalah karena melakukan kejahatan yang termasuk pembunuhan dan perkosaan.
PBB mengatakan kelemahan dalam prosedur pengadilan di Afghanistan menimbulkan keprihatinan serius mengenai pengadilan yang dilakukan terhadap mereka yang dihukum mati.
Badan dunia itu menyorot apa yang disebut kegagalan rutin sistem pengadilan Afghanistan dalam memenuhi standar-standar yang adil dan kesamaan di hadapan hukum.
Komisaris PBB Urusan HAM Navi Pillay mengatakan rakyat Afghanistan telah menderita akibat brutal perang selama puluhan tahun, dan hak hidup – yang paling mendasar dari semua hak – perlu ditegakkan di negara yang telah menghadapi banyak pembunuhan dan kekerasan.
Ia mendesak Presiden Karzai untuk menunjukkan bahwa aturan hukum bisa juga dibangun atas dasar pengampunan dan kemanusiaan, dan bahwa Afghanistan juga akan bergabung dengan tren dunia yang menentang hukuman mati.
PBB mengatakan kelemahan dalam prosedur pengadilan di Afghanistan menimbulkan keprihatinan serius mengenai pengadilan yang dilakukan terhadap mereka yang dihukum mati.
Badan dunia itu menyorot apa yang disebut kegagalan rutin sistem pengadilan Afghanistan dalam memenuhi standar-standar yang adil dan kesamaan di hadapan hukum.
Komisaris PBB Urusan HAM Navi Pillay mengatakan rakyat Afghanistan telah menderita akibat brutal perang selama puluhan tahun, dan hak hidup – yang paling mendasar dari semua hak – perlu ditegakkan di negara yang telah menghadapi banyak pembunuhan dan kekerasan.
Ia mendesak Presiden Karzai untuk menunjukkan bahwa aturan hukum bisa juga dibangun atas dasar pengampunan dan kemanusiaan, dan bahwa Afghanistan juga akan bergabung dengan tren dunia yang menentang hukuman mati.