Kepolisian Burma: Listrik Penyebab Kebakaran di Sekolah Islam

Anggota Palang Merah Burma dan warga berkumpul di depan masjid yang kebakaran di Ranggon (2/4). 13 anak-anak dilaporkan menjadi korban yang tewas dalam kebakaran ini.

Kepolisian Burma mengatakan kebakaran yang menewaskan 13 anak-anak di sebuah sekolah Islam di Rangoon, Selasa pagi (2/4) disebabkan oleh masalah listrik.
Penyelidikan awal polisi mendapati kebakaran tersebut disebabkan oleh transformator yang terlalu panas yang terjadi di tengah-tengah gelombang kekerasan separatis di Burma. Polisi mengatakan tidak terlihat adanya kegiatan kejahatan dalam kebakaran itu.

Polisi huru-hara bersenjata ditempatkan dekat sekolah itu, hari Selasa (2/4), sementara khalayak ramai kaum Muslim yang berduka menuntut penyelidikan lebih lanjut dan banyak yang mempertanyakan versi pemerintah tentang insiden tersebut.

Pejabat kepolisian Thet Lwin menghimbau kepada media agar jangan melaporkan bahwa insiden itu terkait dengan kerusuhan antar agama.

Beberapa masjid dan harta benda milik Muslim telah hancur dalam kerusuhan antar golongan agama baru-baru ini yang pecah bulan lalu di kota Meikhtila, Burma tengah. Kekerasan kemudian menjalar ke beberapa kota lain, menewaskan sedikitnya 43 orang.

Walaupun kekerasan belum mencapai Rangoon, kota tersebut tetap tegang, dengan kehadiran besar polisi.