Penghitungan suara sedang berlangsung, Kamis (18/4) di Kepulauan Solomon setelah pemilu nasional sehari sebelumnya, meskipun para pejabat pemilu mengatakan mereka sedang mencari tempat yang lebih besar di ibu kota Pulau Pasifik itu, Honiara, untuk menghitung suara.
Pemilu parlemen ini adalah yang pertama sejak Perdana Menteri Manasseh Sogavare membuat perjanjian keamanan dengan China pada tahun 2022 dan mendekatkan negara kepulauan Pasifik itu ke Beijing.
Hasil pemilu akan diawasi secara ketat oleh Amerika Serikat, Tiongkok dan Australia karena potensi dampaknya terhadap keamanan regional.
Ketua komisi pemilu Jasper Highwood Anisi mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung pada hari Kamis (18/4) bahwa hasilnya akan mulai diumumkan pada hari Jumat, dengan sebagian besar hasil diketahui pada Minggu malam atau Senin pagi.
Penghitungan suara di Honiara tertunda karena petugas pemilu mencari tempat yang lebih besar dengan keamanan yang memadai untuk dijadikan pusat penghitungan suara, katanya.
Ada banyak polisi yang hadir di luar pusat-pust penghitungan suara di berbagai penjuru negara itu, tambahnya.
Penghitungan suara di daerah pemilihan Sogavare di East Choiseul akan dimulai pada hari Jumat, lapor stasiun televisi nasional SIBC.
Kepolisian Kerajaan Kepulauan Solomon mengatakan telah melarang parade kemenangan yang dilakukan oleh kandidat pemenang atau pendukungnya karena adanya risiko kerusuhan.
Kepulauan Solomon mempunyai sejarah yang bergejolak, dengan kerusuhan antipemerintah pada tahun 2021 dan kekerasan antarsuku sebelumnya.
Sogavare, yang ikut mencalonkan diri dan saat ini menjabat sebagai pemimpin Partai Kepemilikan, Persatuan dan Tanggung Jawab, mengatakan, dia akan mengupayakan hubungan yang lebih erat dengan Tiongkok. Partai-partai oposisi telah mengkritik perjanjian keamanan dengan Tiongkok itu, dan mengatakan para pemilih fokus pada kesulitan dalam layanan kesehatan, pendidikan, dan jalan raya.
Sebanyak 50 anggota parlemen nasional dipilih untuk masa jabatan empat tahun, dan hasil perolehan kursi akan menunjukkan apakah ada partai yang meraih mayoritas, atau diperlukan negosiasi untuk membentuk koalisi sebelum seorang perdana menteri dipilih.
Polisi dan pasukan pertahanan dari Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, dan Fiji membantu keamanan pemilu dan kelompok-kelompok pemantau dari Australia, Selandia Baru, Pasifik, Jepang, Eropa, dan AS memantau pemilu tersebut.
Kepulauan Solomon hanya dihuni oleh 700.000 orang tetapi menempati posisi strategis, dan lokasinya sekitar 1.600 km dari timur laut Australia. [ab/uh]