Kerabat Sandera Hamas di Tel Aviv: Selamatkan Nyawa, Lakukan Gencatan Senjata

Lifshitz, warga Israel yang sempat ditahan di Gaza, berbicara kepada awak media dalam konferensi pers di Rumah Sakit Ichilov, Tel Aviv, Israel, pada 24 Oktober 2023. (Foto: Reuters/Janis Laizans)

Keluarga sandera Israel yang ditahan Hamas berkumpul di Tel Aviv pada Selasa (31/10), dengan membawa foto anggota keluarga mereka. Mereka khawatir sejak militer meningkatkan serangan darat di wilayah Palestina.

Dalam pertemuan pada Selasa itu, beberapa orang membawa spanduk berisi seruan gencatan senjata.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertemu sebagian keluarga itu pada Sabtu (28/10). Dalam video yang dirilis kantornya, ia mengatakan bahwa pembebasan para sandera adalah bagian “integral” dari tujuan militer.

Tekanan adalah kuncinya. Semakin besar tekanan, “semakin besar peluangnya,” ujarnya.

BACA JUGA: Pasca Serangan Israel terhadap Kamp Pengungsi Jabaliya di Gaza, Pencarian Penyintas Terus Berlanjut

Israel telah membombardir Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas, sejak kelompok militan Palestina itu melancarkan serangan mematikan pada 7 Oktober.

Serangan itu menarget pos-pos tentara dan komunitas sipil di wilayah itu dan menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil.

Dalam penyerbuan itu, Hamas menyandera lebih dari 230 orang, termasuk anak-anak, membawa mereka ke Gaza.

Serangan udara dan tembakan artileri Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan menewaskan lebih dari 8.000 orang dalam tiga minggu terakhir, kata para pejabat kesehatan Palestina. Di antara mereka terdapat sekitar 3.000 anak-anak. [ka/lt]