Kereta malam kembali populer di Eropa, berkat emisi karbonnya yang rendah.
Pengelola kereta api mengakui bahwa kereta itu sudah ketinggalan zaman, karena kadang-kadang mengalami penundaan perjalanan, masalah teknis atau malafungsi.
Perusahaan kereta api Austria, OeBB, pelopor di sektor ini, memiliki armada kereta malam terbesar di Eropa, melayani 1,5 juta penumpang di gerbong yang dilengkapi kabin tempat tidur.
Pada 2018, OeBB memesan 33 kereta malam baru dari perusahaan raksasa Jerman Siemens untuk memperluas jangkauannya dan mengganti sebagian armadanya yang sudah tua.
Kereta-kereta pertama dengan desain modern, menawarkan lebih banyak privasi dan fasilitas untuk mandi, diharapkan mulai beroperasi pada akhir tahun ini.
Chris Engelsman, salah satu pendiri perusahaan rintisan asal Belgia-Belanda, European Sleeper, juga mengeluhkan kurangnya "kereta malam yang layak". Maka perusahaannya meresmikan kereta Berlin-Brussels pada Mei 2021.
"Kereta malam tidak selalu sesuai dengan standar modern, meskipun begitu banyak orang ingin bepergian dengan kereta malam dan antusiasmenya cukup besar," katanya kepada kantor berita AFP. [ps/rd]