Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry berada di Tunisia untuk berbicara dengan para pejabat tentang transisi demokrasi di negara tempat protes pergolakan dunia Arab dimulai tiga tahun lalu.
Kerry bertemu dengan dengan Presiden Moncef Marzouki, dan mengatakan kepadanya Amerika sangat terkesan dengan langkah-langkah yang telah diambil dengan pendekatan bagi transisi yang bijaksana dan rasional.
Kerry mengatakan konstitusi baru Tunisia, yang diratifikasi bulan Januari lalu, bisa berfungsi sebagai model bagi negara-negara lain di kawasan itu. Dia menggambarkan dokumen itu sebagai berakar pada prinsip-prinsip demokrasi yaitu kesetaraan, kebebasan, keamanan, kesempatan ekonomi, dan supremasi hukum.
Kerry dijadwalkan akan bertemu dengan para pejabat Tunisia lainnya dalam kunjungan singkat itu.
Konstitusi baru Tunisia akan menjadikan negara itu sebuah demokrasi yang tidak didasarkan pada hukum Islam. Tetapi sebagian oponen pemerintah mengatakan konstitusi tersebut tidak cukup melindungi hak-hak perempuan.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memuji Tunisia atas konstitusi baru itu, dan bulan lalu mengatakan ia percaya negara itu bisa menjadi model bagi bangsa-bangsa lain yang mengupayakan reformasi.
Kerry mengatakan konstitusi baru Tunisia, yang diratifikasi bulan Januari lalu, bisa berfungsi sebagai model bagi negara-negara lain di kawasan itu. Dia menggambarkan dokumen itu sebagai berakar pada prinsip-prinsip demokrasi yaitu kesetaraan, kebebasan, keamanan, kesempatan ekonomi, dan supremasi hukum.
Kerry dijadwalkan akan bertemu dengan para pejabat Tunisia lainnya dalam kunjungan singkat itu.
Konstitusi baru Tunisia akan menjadikan negara itu sebuah demokrasi yang tidak didasarkan pada hukum Islam. Tetapi sebagian oponen pemerintah mengatakan konstitusi tersebut tidak cukup melindungi hak-hak perempuan.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memuji Tunisia atas konstitusi baru itu, dan bulan lalu mengatakan ia percaya negara itu bisa menjadi model bagi bangsa-bangsa lain yang mengupayakan reformasi.