Para pejabat Thailand mengatakan tembakan terjadi pada pagi hari dekat sebuah kamp protes anti-pemerintah di sebelah Taman Lumpini, Bangkok, Selasa (25/2).
Dua orang cedera dalam serangan terhadap sebuah lokasi protes di ibukota Thailand, Selasa (25/2) yang mengalami peningkatan kekerasan di tengah kebuntuan politik yang berkepanjangan.
Para pejabat Thailand mengatakan tembakan terjadi pada pagi hari dekat sebuah kamp protes anti-pemerintah di sebelah Taman Lumpini, Bangkok. Pihak berwenang tidak tahu siapa yang bertanggung jawab. Para pejabat mengatakan ada juga tembakan di sebuah lokasi protes di distrik perbelanjaan kelas atas.
Kekerasan terjadi setelah serangkaian pemboman dan penembakan terhadap demonstrasi anti-pemerintah menewaskan empat orang, termasuk tiga anak-anak, dan melukai puluhan orang pada hari Sabtu dan Minggu.
Sedikitnya 20 orang telah tewas sejak November. Ini adalah kekerasan politik terburuk di negara itu sejak 2010, dimana oposisi berusaha menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Sebagian orang takut kerusuhan bisa lebih buruk jika kelompok Kaus Merah yang mendukung Yingluck turun ke jalan, sesuai dengan janji mereka, untuk membela pemerintah.
Para pejabat Thailand mengatakan tembakan terjadi pada pagi hari dekat sebuah kamp protes anti-pemerintah di sebelah Taman Lumpini, Bangkok. Pihak berwenang tidak tahu siapa yang bertanggung jawab. Para pejabat mengatakan ada juga tembakan di sebuah lokasi protes di distrik perbelanjaan kelas atas.
Kekerasan terjadi setelah serangkaian pemboman dan penembakan terhadap demonstrasi anti-pemerintah menewaskan empat orang, termasuk tiga anak-anak, dan melukai puluhan orang pada hari Sabtu dan Minggu.
Sedikitnya 20 orang telah tewas sejak November. Ini adalah kekerasan politik terburuk di negara itu sejak 2010, dimana oposisi berusaha menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Sebagian orang takut kerusuhan bisa lebih buruk jika kelompok Kaus Merah yang mendukung Yingluck turun ke jalan, sesuai dengan janji mereka, untuk membela pemerintah.