Kerusuhan di Ethiopia, Sedikitnya 150 Orang Tewas

Peti jenazah penyanyi Hachalu Hundessa saat pemakamannya di Ambo, Ethiopia, Kamis (2/7).

Sedikitnya 150 orang tewas di kawasan Oromia, Ethiopia, dalam kerusuhan yang terjadi pasca pembunuhan seorang penyanyi terkenal.

Kematian penyanyi Hachalu Hundessa, yang terkenal dengan lagu-lagu bernuansa politik, memicu ketegangan etnis di Ethiopia, sementara demonstrasi meluas di Oromia di mana Hundessa dilahirkan.

Sebagian besar korban tewas terjadi di Oromia, lainnya tewas di ibukota Addis Ababa oleh pasukan keamanan atau dalam beberapa kasus karena kekerasan antar-etnis minggu lalu. Sedikitnya 2.000 orang telah ditahan.

Otorita berwenang telah memutus saluran internet dan layanan telpon selular untuk mencegah meluasnya demonstrasi. Hal ini menyulitkan pemantauan kerusuhan dan pembunuhan.

Hundessa ditembak mati Senin malam (29/6) lalu di Addis Ababa, seminggu setelah ia tampil di Oromia Media Network di mana ia mengkritisi kepemimpinan di Ethiopia dan menentang pembantaian massal anak muda Oromia. Musisi itu berasal dari etnis Oromo, kelompok telah sejak lama didiskriminasi.

Sejak Perdana Menteri Abiy Ahmed berkuasa tahun 2018, beberapa kelompok etnis menuntut keterbukaan ekonomi, sosial dan politik; dan dalam beberapa kasus tuntutan kemerdekaan. [em/ii]