Kerusuhan di Jakarta, 6 Tewas, Pemerintah Batasi Media Sosial

Polisi memeriksa mobil-mobil yang hangus terbakar di Asrama Brigade Mobil (Brimob) di Petamburan, Jakarta, 22 Mei 2019. (Foto: Antara Foto/Sigid Kurniawan via Reuters)

Pihak berwenang di ibukota mengatakan, para pendukung Prabowo Subianto melakukan aksi kekerasan dengan membakar sejumlah kendaraan dan melakukan perlawanan terhadap polisi yang berusaha mengamankan situasi. Mereka mengatakan, sedikitnya enam orang tewas akibat kerusuhan itu dan pemerintah mengumumkan pembatasan media sosial.

Bentrokan dimulai Selasa malam (21/5) ketika para pendukung Prabowo berusaha memasuki kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan paksa. Lebih dari 20 kendaraan dibakar ketika para perusuh memasuki kawasan-kawasan permukiman di Jakarta Pusat. Mereka juga melakukan aksi melempar batu dan bom Molotov ke arah polisi.Pihak keamanan kemudian menanggapinya dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet, serta mengoperasikan meriam air.

BACA JUGA: Cegah Hoaks, Pemerintah Akan Batasi Fitur Media Sosial

Prabowo telah menolak hasil Pemilu 17 April dan malah menyatakan dirinya sebagai pemenang, Komisi Pengawas Pemilu, Selasa (21/5), mengatakan, Presiden Joko Widodo meraih 55,5% suara, dan memberinya masa jabatan kedua. Prabowo, yang memiliki hubungan erat dengan keluarga mantan presiden Suharto, juga kalah dari Jokowi pada pemilu 2014. Ia telah empat kali gagal meraih kursi kepresidenan sejak Suharto tersingkir pada 1998.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, sejumlah fitur di media sosial termasuk Facebook, Twitter and WhatsApp dibatasi untuk sementara waktu untuk mencegah menyebarnya berita-berita bohong. Ia mengatakan layanan SMS dan pesan suara masih berfungsi namun foto dan video diblokir. [ab]