Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif hari Kamis (28/5) mengatakan, ia berharap Iran dan kelompok negara-negara kuat dunia dapat mencapai kesepakatan final mengenai program nuklirnya dalam periode waktu yang disepakati.
Namun, dalam kunjungan ke Yunani, Zarif juga mengatakan, kesepakatan tidak akan tercapai jika ada tuntutan berlebihan.
Iran dan kelompok yang terdiri dari Inggris, Perancis, China, Rusia dan Amerika telah menetapkan tanggal 30 Juni sebagai batas waktu mencapai kesepakatan final untuk menghentikan aktivitas nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi.
Kedua pihak menyepakati sebuah kerangka kerja April lalu, namun masih harus menggarap rincian seperti seberapa cepat sanksi yang telah mengganggu ekonomi Iran akan dicabut.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jeff Rathke mengatakan, Rabu, AS dan mitra-mitranya terfokus pada tenggat waktu 30 Juni dan tidak memikirkan untuk memperpanjangnya.
Zarif dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry dijadwalkan akan bertemu Sabtu di Jenewa untuk melanjutkan perundingan tingkat tinggi mereka.
Kesepakatan komprehensif dimaksudkan untuk mengatasi kekhawatiran bahwa Iran sedang berusaha mengembangkan senjata nuklir. Iran sudah lama membantah tuduhan itu dengan mengatakan, program nuklirnya untuk tujuan damai, seperti untuk riset medis dan produksi listrik.