Rabu, 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Tema peringatan tahun ini berfokus pada kebutuhan bagi kesetaraan gender.
Peringatan tahunan, yang dimulai sejak 1911 dan bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan, adalah hari bagi orang di mana pun untuk merayakan pencapaian perempuan di tengah masyarakat.
PBB menetapkan fokus program Hari Perempuan Internasionalnya pada pentingnya melindungi hak-hak perempuan dewasa dan anak-anak di ruang digital dan berupaya mengatasi kesenjangan dalam akses ke teknologi vital.
PBB mengatakan dibandingkan dengan lelaki di seluruh dunia, jumlah perempuan yang memiliki akses ke internet 259 juta orang lebih sedikit. Tanpa akses dan kemampuan untuk merasa aman daring, “mereka tidak mampu mengembangkan keterampilan digital yang diperlukan untuk terlibat di dalam ruang digital.”
Di Washington, upacara penganugerahan penghargaan International Women of Courage berlangsung di Gedung Putih untuk pertama kalinya. Penghargaan itu, yang telah diberikan kepada 180 perempuan dari 80 negara sejak 2007, “mengakui perempuan-perempuan dari seluruh dunia yang telah menunjukkan keberanian, kekuatan, dan kepemimpinan yang luar biasa dalam mengadvokasi perdamaian, keadilan, hak asasi, ekuitas dan kesetaraan gender, kerap kali dengan risiko dan pengorbanan pribadi yang besar,” menurut Departemen Luar Negeri AS.
Kegiatan tahun ini akan menampilkan 12 penerima penghargaan, termasuk penghargaan untuk perempuan dewasa dan remaja di Iran yang telah memimpin protes sejak kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi pada September lalu. [uh/ab]