Ketegangan Antara Armenia dan Azerbaijan Kembali Meningkat

Peta Azerbaijan dan Armenia

Organisasi bagi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) menyatakan keprihatinan atas berkobarnya kekerasan di dekat perbatasan Armenia-Azerbaijan, yang menewaskan tiga orang pada Kamis malam (25/9).

Armenia menyatakan tiga warga sipil tewas akibat pengeboman dan penembakan di desa-desa dekat perbatasan dengan Azerbaijan. Para pejabat pemerintah juga mengatakan dua orang lainnya luka-luka akibat pengeboman dan mengecam insiden itu sebagai suatu “aksi provokasi” Azerbaijan.

Azerbaijan tidak menanggapi tuduhan itu secara langsung tetapi sebelumnya menyatakan desa-desa Azerbaijan di dekat perbatasan dengan Armenia ditembaki dan pasukan Azerbaijan membalasnya.

Kedua bekas republik Soviet itu terlibat dalam perang memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh, kawasan di Azerbaijan yang didominasi penduduk Armenia yang dikuasai pasukan Armenia pada akhir 1990-an sebelum mencapai gencatan senjata. Tetapi hubungan kedua negara tetap tegang, dan kedua pihak belum pernah mencapai perjanjian perdamaian yang permanen.

OSCE Jumat menyatakan berkeberatan atas penggunaan artileri berat di sekitar daerah penduduk sipil, dengan mengatakan hal itu menunjukkan “eskalasi konflik yang tidak dapat diterima sama sekali.” Organisasi itu mengimbau kedua pihak untuk menghindari korban warga sipil. Menteri-menteri luar negeri kedua negara diperkirakan bertemu dalam beberapa hari mendatang di sela-sela Sidang Umum PBB di New York. [uh]