Ketua DPR AS Tolak Calon Republik untuk Penyelidikan Kerusuhan di Capitol

Para pendukung Presiden Donald Trump memanjat tembok gedung Kongres AS di Washington, saat sidang sertifikasi kemenangan Joe Biden dalam pilpres As, 6 January 2021.

Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi telah menolak dua anggota Partai Republik yang dicalonkan untuk duduk di sebuah komite yang menyelidiki pemberontakan 6 Januari di Gedung Capitol, dengan menyatakan mereka akan merusak integritas penyelidikan.

“Dengan menghormati integritas penyelidikan, dengan desakan pada kebenaran dan dengan keprihatinan tentang pernyataan yang dibuat dan tindakan yang diambil oleh para anggota ini, saya harus menolak rekomendasi untuk anggota DPR Banks dan Jordan menjadi anggota Komite Terpilih,” kata Pelosi dalam sebuah pernyataan, Rabu (21/7).

Juga pada Rabu (21/7), Pemimpin Minoritas DPR Kevin McCarthy menanggapinya dengan menarik kelima calon, termasuk Jim Jordan dan Jim Banks, sekutu kuat mantan Presiden Donald Trump, yang ditolak Pelosi.

“Ketua DPR Pelosi telah mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menolak pilihan partai minoritas untuk duduk di Komite Terpilih (untuk penyelidikan kasus) 6 Januari. Ini merupakan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya di DPR untuk komite terpilih," kata McCarthy dalam sebuah pernyataan.

"Partai Republik tidak akan menjadi bagian dalam proses yang palsu dan sebaliknya akan melakukan penyelidikan kami sendiri atas fakta-fakta yang ada,” imbuhnya.

Pada 6 Januari, mantan presiden Donald Trump mendorong ribuan pendukungnya untuk datang ke Washington dan mengambil bagian dalam “Save America March” (“Pawai Selamatkan Amerika”) untuk “berjuang mati-matian” membatalkan sertifikasi kemenangan Joe Biden.

Pelosi, yang memiliki wewenang untuk menyetujui atau menolak anggota, mengatakan dia menerima calon McCarthy lainnya, yaitu Rodney Davis, Kelly Armstrong dan Troy Nehls. Armstrong dan Davis memberikan suara untuk mengesahkan kemenangan Biden.

Pelosi membentuk komite beranggotakan 13 orang setelah Partai Republik menolak rencana sebelumnya untuk membentuk komite bipartisan untuk menyelidiki pemberontakan itu. [lt/em]