KFC memutuskan untuk menutup sejumlah gerai di Malaysia untuk sementara waktu. KFC Malaysia menyebut alasan kondisi ekonomi yang menantang setelah laporan media lokal yang mengaitkan penutupan gerai dengan boikot terhadap dugaan keterkaitan dengan Israel.
Malaysia, negara mayoritas Muslim, adalah pendukung setia Palestina, dan beberapa merek makanan cepat saji Barat di negara tersebut, seperti di beberapa negara Muslim lainnya, telah menjadi sasaran kampanye boikot sebagai respons atas serangan militer Israel di Gaza.
QSR Brands (M) Holdings Bhd, yang mengoperasikan waralaba KFC dan Pizza Hut di Malaysia, mengatakan pihaknya menutup sementara gerai KFC "sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang menantang".
BACA JUGA: Seruan Boikot Produk Pro-Israel, Efektifkah?"QSR Brands dan KFC Malaysia telah mengambil langkah preventif dengan menutup sementara gerai sebagai strategi untuk mengelola lonjakan biaya operasional dan memusatkan perhatian pada zona perdagangan yang memiliki tingkat aktivitas tinggi," ungkapnya dalam pernyataan pada Senin (29/4) malam. Pernyataan tersebut tidak memberikan tanggapan terhadap laporan media.
Tidak disebutkan berapa banyak toko yang terkena dampaknya. Namun media lokal melaporkan lebih dari 100 gerai ditutup sementara.
QSR Brands menyatakan bahwa karyawan dari gerai yang terkena dampak akan diberikan kesempatan untuk dipindahkan ke gerai di wilayah dengan tingkat aktivitas pelanggan yang lebih tinggi. [ah/ft]