Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, pembicaran dengan Amerika di masa depan hanya terbatas pada isi-isu terkait kesepakatan nuklir yang dicapai dengan negara-negara besar dunia, dan tidak dalam bidang-bidang lain.
Dalam sebuah pernyataan di situsnya, Rabu (9/9), Khamenei mengatakan, “Kami, khususnya, menyepakati perundingan dengan Amerika Serikat mengenai masalah nuklir. Di bidang-bidang lain, kami tidak pernah dan tidak akan melakukan perundingan dengan Amerika Serikat.”
Perundingan mengenai masalah-masalah lain, Ayatollah dikutip mengatakan, hanya akan memberi Amerika peluang untuk mempengaruhi Iran dan memaksakan kehendak Amerika.
Kesepakatan nuklir yang dicapai Juli lalu antara Amerika, Iran dan lima negara besar dunia dianggap sebagai katalis yang bisa memperbaiki hubungan bermusuhan dan telah berlangsung lama antara Iran dengan Washington dan sekutu-sekutunya.
Meskipun perundingan nuklir telah menjadi tempat bagi para pemimpin Amerika dan Iran untuk bertemu, tidak ada satupun dari kedua pihak yang mengambil langkah untuk menormalisasi hubungan yang telah rusak sejak 1980.
Presiden Iran Hassan Rouhani, yang dianggap moderat dibanding Ayatollah, mengatakan, Selasa, Teheran siap mengadakan pembicaraan dengan Amerika mengenai cara-cara mengatasi perang saudara di Suriah.
Pernyataan Ayatollah Khamenei hari Rabu dianggap sebagai tanggapan terhadap pernyataan Rouhani.
Pemerintah Iran mendukung Presiden Surih Bashar al-Assad, yang ditentang Amerika. Kedua pihak juga berbeda pendapat mengenai serangkaian isu regional lain, termasuk Israel dan perang saudara di Yaman.