Para investor khawatir wabah baru flu burung di China bisa merugikan permintaan akan perjalanan udara dan pakan unggas.
Harga saham maskapai penerbangan dan komoditi kacang kedelai Amerika turun tajam dalam perdagangan hari Jumat (5/4) sementara para investor khawatir wabah baru flu burung di China bisa merugikan permintaan akan perjalanan udara dan pakan unggas.
Harga saham Air China, China Southern, dan China Eastern Airlines jatuh delapan persen atau lebih, sedangkan indeks saham Hong Kong secara keseluruhan turun 2,7 persen. Beberapa harga saham maskapai penerbangan Eropa dengan penerbangan ke Asia juga turun.
Kantor berita Bloomberg melaporkan bahwa harga kacang kedelai Amerika jatuh ke tingkat rendah dalam 12 minggu karena keprihatinan para investor bahwa permintaan China akan kedelai untuk pakan unggas akan menurun.
Dampak perekonomian lainnya juga terlihat ketika para pejabat memerintahkan ribuan unggas dimusnahkan di pasar-pasar unggas di Shanghai.
Kekhawatiran itu berasal dari pengalaman wabah SARS 10 tahun yang lalu, ketika para pejabat secara drastis mengurangi perjalanan udara untuk membatasi penyebaran virus mematikan itu.
Para pejabat mengatakan virus terbaru ini, H7N9, sebelumnya hanya menular di kalangan unggas, dan tidak pada manusia.
Harga saham Air China, China Southern, dan China Eastern Airlines jatuh delapan persen atau lebih, sedangkan indeks saham Hong Kong secara keseluruhan turun 2,7 persen. Beberapa harga saham maskapai penerbangan Eropa dengan penerbangan ke Asia juga turun.
Kantor berita Bloomberg melaporkan bahwa harga kacang kedelai Amerika jatuh ke tingkat rendah dalam 12 minggu karena keprihatinan para investor bahwa permintaan China akan kedelai untuk pakan unggas akan menurun.
Dampak perekonomian lainnya juga terlihat ketika para pejabat memerintahkan ribuan unggas dimusnahkan di pasar-pasar unggas di Shanghai.
Kekhawatiran itu berasal dari pengalaman wabah SARS 10 tahun yang lalu, ketika para pejabat secara drastis mengurangi perjalanan udara untuk membatasi penyebaran virus mematikan itu.
Para pejabat mengatakan virus terbaru ini, H7N9, sebelumnya hanya menular di kalangan unggas, dan tidak pada manusia.