Mata uang rubel Rusia jatuh ke titik terendah baru sejak April 2016 di tengah-tengah kekhawatiran mengenai akan adanya sanksi-sanksi ekonomi baru dari AS.
Pada perdagangan, Kamis (23/8), di Moskow, rubel menurun sekitar 2 persen sehingga stau dolar kini bernilai 69 rubel.
Kemerosotan terbaru nilai mata uang Rusia itu terjadi di tengah-tengah pembicaraan bahwa AS siap memberlakukan sanksi-sanksi lebih lanjut. Selasa (21/8), AS menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan pengapalan Rusia atas tuduhan melangsungkan perdagangan minyak dengan Korea Utara.
BACA JUGA: Nilai Mata Uang Rusia Merosot akibat Sanksi Baru ASAS kemungkinan juga akan memberlakukan sanksi-sanksi yang lebih luas sebagai konsekuensi kasus peracunan mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal di Inggris, Maret lalu.
Setelah pembicaraan dengan sejawatnya dari Finlandia Sauli Niinisto, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut sanksi-sanksi terhadap Moskow itu kontraproduktif dan tidak masuk akal. [ab/uh]