Kim Jong-un Akui Negaranya Kurang Miliki Fasilitas Medis Modern

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kiri) menyampaikan pidato dalam upacara peletakan batu pertama rumah sakit umum di Pyongyang, Korea Utara, 17 Maret 2020.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengakui negaranya kurang memiliki fasilitas medis moderen dan menyerukan perbaikan segera, kata media pemerintah negara itu, Rabu. Pernyataan tersebut dikeluarkan Kim, Selasa, pada acara peletakan batu pertama pembangunan sebuah rumah sakit baru, di tengah-tengah kekhawatiran akan wabah virus corona di negara miskin itu.

Para pakar di luar Korea Utara mengatakan, wabah virus itu di Korea Utara bisa sangat menyengsarakan karena kurangnya suplai medis dan prasarana layanan kesehatan yang sudah ketinggalan zaman.

Korea Utara saat ini menggelar usaha keras menangkal virus meski bersikeras mengatakan tidak ada satupun kasus virus itu di negara tersebut -- sebuah klaim yang diragukan banyak pakar asing.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di Pyong Yang, Korea Utara.

Kim mengatakan, partai yang berkuasa memutuskan membangun rumah sakit di Pyongyang itu pada pertemuan partai akhir Desember lalu, dan berusaha menyelesaikannya sesegera mungkin, sebelum Oktober tahun ini, saat Partai Pekerja yang berkuasa merayakan hari jadinya yang ke-75.

Ahn Kyung-su, Direktur Pusat Riset DPRK Health and Welfare di Seoul, mengatakan, Kim tampaknya menggunakan pembangunan rumah sakit sebagai cara untuk membangun citranya sebagai pemimpin yang perduli terhadap kehidupan rakyat sipil pada saat negara itu kesulitan menghadapi sanksi-sanksi internasional yang diberlakukan menyusul buntunya diplomasi nuklir dengan AS.

Sejumlah pengamat mengatakan, Korea Utara bergegas membangun rumah sakit itu sejak China melaporkan kasus pertama virus corona pada Desember tahun lalu. [ab/uh]