Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengatakan, negaranya tidak akan ragu untuk menggunakan semua kekuatan yang tersedia untuk melancarkan serangan, termasuk senjata nuklir, seandainya musuh berusaha menggunakan kekuatan mereka untuk melanggar kedaulatannya, demikian dilaporkan kantor berita pemerintah KCNA pada Jumat (4/10).
Kim mengkritik Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, karena mengancam akan mengakhiri rezim Korea Utara pada sebuah acara hari militer yang digelar pada Selasa (1/10). Kim mengatakan, pernyataan Yoon menunjukkan sisi mana yang sebenarnya menghancurkan keamanan dan perdamaian di kawasan.
Kim mengatakan bahwa Yoon “membanggakan kemampuan penangkalan kekuatan militer yang luar biasa terhadap negara yang memiliki senjata nuklir, dan hal itu merupakan sebuah ironi besar yang menimbulkan kecurigaan (tentang sosoknya) sebagai seseorang yang tidak normal,” bunyi laporan KCNA.
“Dia menegaskan bahwa ‘apabila’ musuh, yang diliputi kebodohan dan kecerobohan ekstrem, berusaha untuk menggunakan pasukan bersenjata untuk melanggar kedaulatan DPRK, negara itu akan tanpa ragu menggunakan seluruh kekuatan ofensif yang dimilikinya, termasuk senjata nuklir,” tambah laporan KCNA.
BACA JUGA: Presiden Korsel, PM Jepang Sepakat Tanggapan Terpadu Terhadap KorutDPRK adalah singkatan dari Democratic People's Republic of Korea atau Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara. KCNA menyatakan bahwa Kim menyampaikan pernyataannya di markas latihan unit operasi pasukan khusus pada Rabu (2/10).
Korea Utara telah menjalankan program senjata nuklir selama puluhan tahun dan diyakini memiliki bahan fisil, seperti uranium dan plutonium, yang mencukupi untuk membuat puluhan senjata. Negara itu telah melakukan enam uji coba peledakan nuklir di bawah tanah.
Pada Selasa (1/10), Korea Selatan memperingati hari pasukan bersenjatanya dengan menggelar parade militer, yang memamerkan sebuah rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak besar, serta menampilkan atraksi pesawat pengebom buatan AS.
Dalam pidatonya, Yoon memperingatkan agar Pyongyang tidak menggunakan senjata nuklir, karena tindakan itu akan mendapatkan “tanggapan yang tegas dan luar biasa dari militer kami dan aliansi AS.”
“Pada saat itulah rezim Korea Utara akan berakhir,” ungkap Yoon.
Kim mengatakan, “retorika, aksi, tipu daya dan upaya ancaman musuh tidak dapat menghentikan kekuatan militer DPRK yang dahsyat dan tidak akan bisa merampas senjata nuklir kami selamanya,” demikian laporan KCNA. [rd/ns]