Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah membatalkan rencana perjalanannya ke Moskow untuk menghadiri Hari Kemenangan di Rusia, menurut Kremlin.
"Ia telah memutuskan untuk tidak meninggalkan Pyongyang," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Kamis, mengatakan Moskow menerima informasi tersebut melalui saluran diplomatik.
Kunjungan tersebut, yang seandainya jadi merupakan kunjungan pertama Kim Jong Un ke luar negeri setelah berkuasa, dibatalkan karena "isu-isu internal Korea Utara" yang tidak secara spesifik disebutkan, tambah Peskov.
Rusia mengundang pemimpin-pemimpin dunia, termasuk Kim, ke upacara tanggal 9 Mei di Moskow untuk menandai peringatan ke-70 kemenangan Rusia atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua.
Hingga Kamis, pemerintah Rusia mengatakan mereka bersiap-siap untuk kedatangan Kim, mengatakan kepada VOA baru-baru ini, mereka sedang mengurus berbagai kepentingan logistik.
Kabar pembatalan ini datang sehari setelah intelijen Korea Selatan mengatakan kepada parlemen bahwa kemungkinan besar Kim akan berangkat ke Rusia.
Menurut sepengetahuan publik, Kim belum pernah mengunjungi negara asing ataupun bertemu dengan kepala negara asing, sejak ia mulai menjabat akhir 2011 setelah ayahnya, Kim Jong Il, wafat.
South Korean President Park Geun-hye was invited to the event, but decided not to attend. The U.S. will be represented by its envoy to Moscow.
Presiden Korea Selatan Geun-hye juga diundang Rusia untuk menghadiri upacara yang sama, namun memutuskan untuk tidak hadir. AS akan diwakili oleh seorang utusannya.