Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengadakan pertemuan keamanan nasional tingkat tinggi pada Senin (14/10), lapor media pemerintah. Dia mengarahkan rencana “aksi militer segera” di saat ketegangan dengan Korea Selatan meningkat.
Pertemuan di Pyongyang itu dihadiri oleh pejabat keamanan tinggi negara tersebut, termasuk kepala angkatan darat dan pejabat militer lainnya, serta menteri keamanan dan pertahanan negara.
“Dia menetapkan arahan aksi militer segera dan mengindikasikan tugas-tugas penting yang harus dipenuhi dalam pengoperasian pencegahan perang dan pelaksanaan hak untuk membela diri,” Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan.
Pertemuan itu terjadi saat Korea Utara, yang memiliki senjata nuklir, menuduh Seoul menerbangkan drone di atas ibu kotanya dan mengerahkan pasukan ke perbatasan. Sementara Korea Selatan mengatakan pada Senin bahwa mereka “sepenuhnya siap” untuk menanggapi jika pihaknya ditembaki.
BACA JUGA: Korsel-Korut Memanas karena Drone, Militer Korsel Bersiaga PenuhPara pejabat di pertemuan di Pyongyang mendengar laporan tentang “provokasi serius musuh,” KCNA melaporkan, yang tampaknya merujuk pada penerbangan drone.
Kim “menyatakan sikap politik dan militer yang tegas” pada pertemuan tersebut, kata media pemerintah.
Korea Utara menuduh Seoul bertanggung jawab atas drone tersebut, yang menyebarkan selebaran propaganda yang berisi “rumor yang menghasut dan sampah,” dan memperingatkan pada Minggu (13/10) bahwa mereka akan menganggapnya sebagai “deklarasi perang” jika drone lain terdeteksi.
Militer Seoul awalnya membantah berada di balik penerbangan tersebut, dengan spekulasi lokal berpusat pada kelompok aktivis di Korea Selatan yang telah lama menyebarkan propaganda dan mata uang AS ke utara, biasanya melalui balon udara. [ns/lt]