Kim Jong Un: Peledakan Jalan Tandai Berakhirnya “Hubungan Jahat” dengan Korsel 

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) berkunjung ke sebuah pusat latihan militer pasukan unit operasi khusus Tentara Korea Utara di sebuah lokasi yang dirahasiakan pada 2 Oktoberfest 2024. (Foto: KCNA via KNS/AFP)

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyebut Korea Selatan sebagai “negara asing” dan “negara yang bermusuhan,” saat mengunjungi pasukannya, lapor media pemerintah pada Jumat (18/10).

Kim juga mengatakan, bahwa penghancuran jaringan transportasi baru-baru ini menandai berakhirnya “hubungan jahat.”

Kim mengunjungi markas besar Korps ke-2 Tentara Rakyat Korea pada Kamis (17/10), di mana dia meninjau rencana pertahanan, menyusul keputusan Pyongyang baru-baru ini untuk meledakkan jaringan jalan dan rel kereta api dengan Korea Selatan, kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

Dalam diskusinya dengan komandan militer, Kim “menekankan bahwa tentara kita harus mengingat sekali lagi, fakta yang jelas bahwa ROK adalah negara asing dan negara yang tampaknya bermusuhan,” kata KCNA.

BACA JUGA: Korut Konfirmasi Ledakkan Jalan dan Rel Menuju Korsel 

ROK mengacu pada Republik Korea, yang merupakan nama resmi Korea Selatan.

Hubungan antara kedua Korea telah memburuk sejak Kim pada Januari mendefinisikan Seoul sebagai “musuh utama” negaranya, dan mengatakan Korea Utara tidak lagi tertarik pada reunifikasi.

Pada Kamis, media pemerintah mengatakan konstitusi Korea Utara saat ini mendefinisikan Korea Selatan sebagai negara yang “bermusuhan.” Hal tersebut merupakan pertama kalinya Pyongyang mengonfirmasi perubahan hukum yang diminta oleh Kim pada awal tahun ini.

Militer Korea Selatan merilis rekaman video pada Selasa (15/10), tentang tentara Korea Utara yang meledakkan jalan dan rel kereta simbolis yang menghubungkan kedua Korea.

Peledakan tersebut mungkin dilakukan untuk alasan propaganda dalam negeri, kata para ahli, dengan beberapa orang menunjukkan bahwa Pyongyang tampaknya telah menggunakan gambar militer Korea Selatan dalam liputan medianya tentang peristiwa tersebut.

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara yang berkuasa dan juru bicara rezim utama, bereaksi dengan marah pada Jumat atas tuduhan oleh militer Korea Selatan bahwa gambarnya telah digunakan tanpa persetujuan hak cipta.

“Saya ingin memberi tahu orang-orang bodoh itu bahwa foto itu adalah tangkapan layar dari salah satu klip video yang dirilis oleh NBC, Fox News, Reuters, dan media asing lainnya," tulisnya dalam pernyataan pers dengan kertas warna-warni, yang dimuat oleh KCNA.

“Tingkah laku mereka bahkan akan membuat seekor kucing tertawa,” tambahnya. [ns/ka]