Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, melakukan peninjauan ke unit tank yang pernah menyerang Seoul dalam Perang Korea, ungkap media pemerintah pada Senin (25/3), di mana pemimpin Korea Utara itu juga menyerukan persiapan yang lebih banyak untuk bertempur.
Hubungan antarnegara Korea saat ini berada di titik paling rendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan militer pimpinan Kim melakukan serangkaian uji coba senjata yang telah dilarang dalam beberapa waktu terakhir, termasuk meluncurkan rudal balistik dan menggelar tes darat untuk “jenis baru” dari mesin rudal hipersonik.
Kim mengunjungi Divisi Tank ke-105 Pengawal Seoul Ryu Kyong Su pada Minggu. Agensi berita resmi, Korean Central News Agency (KCNA) memberitakan kunjungan itu, dengan gambar-gambar di media negara yang menunjukkan Kim tampaknya sedang meninjau rencana serangan ke Korea Selatan.
BACA JUGA: Pejabat AS Peringatkan akan Munculnya ‘Poros Kejahatan’ Baru yang Disokong China“Divisi ini, adalah yang pertama yang ditugaskan ke Seoul dan mengibarkan berdera Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) di gedung Capitol negara boneka itu,” lapor KCNA, yang merujuk Korea Utara sesuai dengan nama resminya.
Unit Tank ini “menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam berbagai pertempuran selama Perang Pembebasan Tanah Air yang lalu,” tambah KCNA, yang merujuk pada Perang Korea 1950-1953. Perang itu sendiri berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai, yang bermakna kedua negara secara teknis masih berperang.
Kim mengawasi latihan Unit Tank tersebut dan menyatakan “kepuasan mendalam” karena kru tank telah dipersiapkan dengan baik dan menunjukkan “kemauan kuat untuk memusnahkan musuh,” KCNA melaporkan.
Dia juga meminta untuk lebih banyak “pendidikan idelogis” untuk mendukung tentara melanjutkan kinerja baik mereka “melengkapi persiapan perang dan meningkatkan kemampuan tempur.”
Kekurangan pangan dilaporkan merebak di Korea Utara yang memiliki senjata nuklir, dan Kim juga mengunjungi kantin dari Unit Tank tersebut dan melihat menu makan para prajurit.
Para penyelia harus “selalu memberikan perhatian lebih kepada peningkatan lebih jauh diet para prajurit,” kata Kim, untuk “memastikan pasokan berkala untuk daging, sayur mayur dan berbagai bahan makanan pelengkap lain pada waktu yang tepat.”
BACA JUGA: Militer Korsel dan AS Adakan Latihan Gabungan Seberangi SungaiSampai saat ini Korea Utara, negara yang dilengkapi senjata nuklir itu, telah mendeklarasikan Korea Selatan sebagai “musuh utamanya,” menghapus lembaga-lembaga yang didedikasikan untuk penyatuan kembali dan menyebarkan rencana tersebut, dan mengancam akan perang untuk pelanggaran teritorial apapun “bahkan hanya 0,001 mm.”
Korea Selatan adalah salah satu sekutu kunci regional bagi AS, yang menempatkan sekitar 27.000 pasukannya di negara itu untuk membantu melindunginya dari serangan Korea Utara.
Korea Utara bulan ini memperingatkan bahwa Korea Selatan dan AS akan membayar “harga yang pantas” atas latihan militer gabungan yang baru saja mereka laksanakan, dan kemudian mengumumkan bahwa Kim telah memandu unit artileri yang menurut mereka memiliki kemampuan untuk menyerang ibu kota Korea Selatan. [ns/rs]