Mantan Presiden AS, Jimmy Carter, genap berusia 95 tahun pada tanggal satu Oktober. Ia menjadi presiden AS yang paling berumur panjang dalam sejarah. Seperti dilaporkan Kane Farabaugh, Carter mencapai tonggak bersejarah sambil berinteraksi dengan orang-orang yang jauh lebih muda, serta terus bekerja untuk mencapai berbagai tujuan hidupnya.
Jimmy Carter tak menunjukkan tanda-tanda kelelahan atau rasa sakit. Ia mampu berdiri tanpa bantuan. Padahal, empat bulan sebelumnya dia menjalani terapi fisik intensif selama berminggu-minggu untuk patah tulang paha yang dideritanya. Dan sebelum itu, Carter juga harus berjuang melawan kanker selama empat tahun. Ia terus menjawab pertanyaan demi pertanyaan dari para mahasiswa di Emory University. Acara tersebut telah diikutinya setiap tahun selama 38 tahun.
Gian-Luigi Zaninelli, seorang peserta yang baru pertama kali ikut dalam acara tatap muka itu mengatakan, ia datang dengan pikiran terbuka tentang presiden dari Partai Demokrat itu.
BACA JUGA: Cedera Panggul, Mantan Presiden AS Jimmy Carter Jalani Operasi"Saya pikir ini masalah ketika kita terlalu membesar-besarkan tokoh politik, tetapi saya sangat menghormati Jimmy Carter. Saya telah mendengar banyak tokoh-tokoh konservatif yang sangat mengecam Jimmy Carter," ujar Gian-Luigi Zaninelli, mahasiswa dari Emory University.
Zaninelli mengatakan, kemarahan kelompok konservatif itu berasal dari masa ketika Carter di Gedung Putih empat dasawarsa lalu, jauh sebelum ia lahir.
"Karena kinerja bagus yang telah dilakukannya selama 30 tahun terakhir atau lebih, kami punya pendapat baik tentang dia sebagai manusia, karena tidak dapat disangkal bahwa Jimmy Carter peduli dengan orang lain dan mengabdikan dirinya untuk membantu," kata Zaninelli.
"Saya bisa katakan, saya masih ingat nasihat kepala sekolah saya, "kamu harus menyesuaikan diri dengan perubahan jaman, tetapi tetap berpegang teguh pada prinsip yang tidak akan pernah berubah." Jadi saya memiliki keyakinan pada prinsip-prinsip itu, seperti mengatakan yang sebenarnya, dan membantu orang lain," kata Jimmy Carter.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan VOA, penerima Hadiah Nobel Perdamaian berusia 95 tahun itu mengatakan, ia mungkin sudah terlalu tua. [ps/ii]