Bukan hanya partisipasi pemilih yang meningkat drastis dalam pilpres 2019 lalu. Kaum milenial yang terlibat dalam pesta demokrasi ini pun semakin nyata adanya, baik di kubu pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf maupun kubu 02 Prabowo-Sandi. Keterlibatan langsung secara profesional ini menunjukkan bahwa mereka semakin melek politik.
Di antara mereka, ada Sekar Krisnauli Tanjung dan Vicka Kuen. Kedua perempuan muda ini terlibat langsung dalam tim kampanye BPN Prabowo-Sandi. Masing-masing berperan sebagai media relation untuk media internasional dan nasional, dan sebagai koordinator acara.
Mengapa mereka tertarik terlibat langsung dalam tim kampanye Prabowo-Sandi, sementara banyak milenial lebih memilih terlibat dalam bidang yang lebih fun seperti festival film atau musik?
Your browser doesn’t support HTML5
Bagi Sekar, pengalamannya selama kurang lebih delapan bulan terlibat di dalam tim kampanye pilpres sangat berharga dan menyenangkan, dan belum tentu bisa didapatkan di tempat lain. Berinteraksi dengan politisi yang berpengaruh di Indonesia, terjun langsung ke lapangan bertemu dengan masyarakat setiap berkampanye, merupakan kesenangan tersendiri baginya.
“Di saat itu kita dipercaya untuk bisa langsung ke lapangan, bertemu dengan rakyat, konstituen, mendampingi paslon di acara-acara kampanye, berada di tengah-tengah ratusan, ribuan orang dan menyaksikan semangat mereka mendukung paslon itu mungkin kesempatan yang langka dan suatu adrenaline rush yang jarang bisa ditemukan di tempat-tempat lain. Mungkin fun-nya itu berbeda dengan kerja di start-up, atau menjadi panitia di festival musik,” ungkap Sekar kepada VOA.
Hal senada juga dirasakan oleh Vicka. Mantan reporter TV tersebut merasa keterlibatannya dalam tim kampanye pilpres selain menyenangkan juga menjadi tempat belajar untuk menambah wawasan tentang dunia politik Indonesia.
“Kalau misalkan orang kerja suka bertemu orang baru, nah di politik juga sama sebenarnya, sama-sama bertemu orang baru. Itu sebenarnya fun, mengasah diri kita untuk lebih meningkatkan apa yang harus. Mungkin fun-nya di situ, bertemu orang-orang baru, bertemu obrolan baru, bertemu wawasan baru,” ujar Vicka ketika berbincang dengan VOA.
BACA JUGA: Ajakan Tidak Golput Bagi Kaum Milenial Melalui Seni DoodleSebagai bagian dari Tim Kampanye BPN Prabowo-Sandi, sudah tentu mereka berdua mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Bagi Sekar, sosok Prabowo adalah seorang pemimpin yang baik dan juga mampu mencetak politisi-politisi muda yang saat ini sedang bersinar di kancah perpolitikan Indonesia seperti Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Joko Widodo. Selain itu, menurut puteri politisi senior Akbar Tanjung ini, sosok Sandiaga Uno juga merupakan politisi yang mempunyai tekad kuat untuk mengabdi kepada masyarakat.
“Jadi dari semangat kepemudaan itu, menurut saya itu suatu harapan tersendiri untuk seorang rakyat Indonesia yang merasa bahwa, ok berarti ke depannya ya Insya Allah harapan untuk politisi-politisi muda berkualitas bisa berkecimpung dan mendapat dukungan dari politisi senior lainnya, karena untuk politisi muda itu melakukan yang terbaik , tidak bisa kalau tidak ada dukungan dari seniornya yang bisa membukakan jalan. Jadi dari situ saya bisa menghormati perilaku Pak Prabowo yang seperti itu, dan perilaku Pak Sandiaga yang memang juga sangat passionate dan berkomitmen menjalani perjuangan politik selama delapan bulan ke belakang,” jelas perempuan kelahiran Jakarta, 15 Juli 1996 ini.
Bagi Vicka, yang bisa dipelajari dari sosok kedua negarawan ini adalah loyalitas dan kerja keras yang tidak diragukan lagi untuk menjadikan Indonesia lebih baik di masa depan. Menurut perempuan kelahiran Bugis (Palopo) 28 Oktober 1990 ini, banyak sisi positif dari keduanya yang bisa ia pelajari dan terapkan dalam kehidupannya sehari-hari.
“Sisi lain dari Prabowo Subianto, dia sangat loyal, penyayang binatang ternyata dan humoris. Kalau banyak beredar isu-isu dari 2014, ada lah ya. Tapi sisi-sisi lain itu sangat positif, di mana kalau memang orang itu jahat, tidak usah membalas, biarkan saja mereka begitu, tapi kita tidak. Itu satu yang saya ingat terus dari awal, seperti saat ini. Kalau sosok Sandi sendiri, banyak sekali dan salah satunya, 4 S, kalau dalam melakukan sesuatu, harus kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan harus kerja tuntas dalam hal apapun,” jelas Vicka.
BACA JUGA: Generasi Milenial dan Pemilu: "Golput itu Bukan Pilihan!"Setelah berkecimpung dalam kampanye pilpres yang baru lalu, keduanya masih mempunyai hasrat untuk bisa terlibat langsung lagi dalam dunia politik Indonesia pada masa depan, baik menjadi seorang politisi ataupun kembali terlibat di dalam acara atau agenda politik lainnya.
Baik Vicka maupun Sekar mengatakan bahwa kaum milenial harus melek politik dan terjun langsung dalam dunia politik, apabila ingin menjadikan Indonesia lebih baik lagi. Menurut keduanya, politik memiliki andil cukup besar ketika ingin melakukan perubahan di dalam sebuah negara.
“Kenapa politik itu bisa mengubah, kalau aku sih melihatnya kalau kita ingin mengubah something, jadi salah satu bagian dari itu, kalian harus ada di bidang itu dan bercampur dengan yang lainnya di tim itu.” tambah Vicka.
“Jadi sebagai anak muda kita harus mulai lebih memperhatikan, merasa berkepentingan dalam proses politik bangsa kita karena itu akan mempengaruhi kehidupan kita ke depannya, kualitas hidup, kualitas kesempatan yang kita dapatkan. Dan kalau tidak ada yang memperhatikan, jangan protes kalau ke depannya, kualitas kehidupan kita menurun. Jadi kita harus sama-sama merasa bertanggung jawab kalau kita memang menginginkan yang lebih baik,” tambah Sekar.
Tidak hanya BPN Prabowo-Sandi yang menggandeng kaum milenial. TKN Jokowi-Ma’ruf pun ikut melibatkan anak muda selama proses kampanye pilpres 2019. Jumlah milenial dalam struktur TKN Jokowi-Ma’ruf tidak sebanyak di kubu 02, namun semangat kepemudaan yang ingin diraih oleh Jokowi-Ma’ruf cukup terasa.
BACA JUGA: Potensi Golput Milenial Capai 40 PersenJubir milenial TKN Jokowi-Ma’ruf, Arief Rosyid, kepada VOA mengatakan, walaupun jumlah milenila dalam TKN sedikit, ini tidak menyurutkan semangat diadan teman-temannya untuk terlibat langsung dalam kampanye Jokowi-Ma’ruf selama kurang lebih delapan bulan ini. Dengan menginisiasi gerakan relawan 01, pihaknya menjaring kaum milenial dari seluruh Indonesia dengan cara-cara kekinian yang membuat anak-anak muda tertarik dan lebih melek politik dan tentunya mendukung Jokowi-Ma’ruf.
Pria yang juga berprofesi sebagai dokter gigi ini juga mempunyai alasan kuat kenapa melibatkan diri secara langsung dalam kampanye pilpres 2019. Menurutnya, selama ini kaum milenial selalu dijadikan target utama peraihan suara atau hanya menjadi objek saja dalam setiap pesta demokrasi. Arief mengatakan bahwa sebenarnya peran milenial bisa lebih dari itu, yaitu dengan terjun dan terlibat langsung dalam setiap agenda politik, karena pada dasarnya politik adalah sebuah pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Kita lebih ingin mengarahkan karena selama ini mereka mengangap politik itu kotor, dan seterusnya., Sebenarnya lebih ingin memberitahu mereka bahwa founding father kita, Soekarno-Hatta, dan seterusnya, sejak lama untuk memperbaiki bangsa ini yang paling dominan itu ya jalan politik,” ungkap pria kelahiran 4 September 1986 ini.
BACA JUGA: Milenial Pendukung Jokowi, Prabowo Siap “Koalisi” Demi Kemajuan BangsaKetua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode 2013-2015 ini mengaku bahwa sudah ada beberapa partai politik yang menawarinya untuk bergabung. Namun hingga saat ini belum ada partai politik yang bisa mewakili hasratnya untuk bisa berkontribusi kepada masyarakat terkait pembangunan kepemudaan. Ketika bergabung dengan sebuah partai politik, ia tidak ingin menjadi sekadar pemanis atau pengikut saja, namun juga ingin berkontribusi nyata di dalam kehidupan masyarakat nantinya.
Adapun alasan Arief mendukung Jokowi-Ma’ruf adalah kerja nyata yang dilakukan oleh Jokowi dalam pemerintahan ini. Salah satunya adalah pengembangan pelayanan kepemudaan yang dituangkan ke dalam Peraturan Presiden (Perpres). Menurutnya, itu menunjukkan bahwa perhatian Jokowi kepada kaum milenial sangat serius.
BACA JUGA: TKN Jokowi Deklarasikan "Jubir Milenial"“Jadi saya merasakan langsung perhatian Pak Jokowi terhadap anak muda dan saya ingin pastikan dalam lima tahun mendatang bahwa itu tidak sekadar menjadi kebijakan yang tidak berjalan. Itu juga yang melatarbelakangi saya ingin terlibat langsung, memastikan itu.Lima tahun ke depan ini kita ingin terlibat langsung untuk memastikan apa yang dilakukan Pak Jokowi untuk masa depan Indonesia dan seterusnya betul-betul terjadi,” jelasnya.
Setelah kurang lebih delapan bulan terlibat dalam TKN Jokowi-Ma’ruf, banyak pelajaran dan wawasan yang didapati Arief, terutama dalam melihat dunia politik Indonesia. Menurutnya, proses demokrasi di Indonesia semakin baik sejak tahun 1998. Dan yang terpenting menurut Arief, keterlibatan anak-anak muda yang terus bertambah inilah yang menjadi bekal untuk Indonesia yang lebih baik lagi pada masa depan. [gi/uh]