Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Kirby, mengatakan AS tidak dapat memverifikasi laporan kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas yang menyatakan bahwa 10.000 orang telah tewas di Gaza sejak Israel melancarkan serangannya menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober. Namun, Kirby mengakui bahwa “ribuan” orang telah terbunuh.
Ketika ditanya apakah jumlah korban tersebut membuat AS berhenti sejenak untuk memberikan dukungannya kepada Israel, Kirby mengatakan, “Saya pikir kita semua perlu mengingat siapa yang mereka lawan.”
“Saya pikir kita semua perlu mengingat siapa yang mereka lawan dan mereka sedang melawan Hamas. Dan ini adalah kelompok yang benar-benar menerobos menggunakan paralayang, Anda tahu, pada tanggal 7 Oktober dan mulai membantai dan membunuhi orang-orang tak bersalah saat berada di rumah mereka, dan di festival musik,” ujarnya.
Kirby bersikeras bahwa “tidak ada negara” yang akan menoleransi serangan semacam itu “tanpa respons yang cepat dan agresif.” Namun, dia mengatakan bahwa AS telah melakukan pembicaraan “terus terang” dengan Israel mengenai upaya mengurangi jumlah korban warga sipil.
Jumlah korban tewas bertambah setelah serangan udara Israel menghantam dua kamp pengungsi di Jalur Gaza tengah pada hari Minggu (5/11), menewaskan banyak orang, kata para pejabat kesehatan Hamas.
Israel sejauh ini menolak saran AS agar mengambil jeda kemanusiaan dari pemboman tanpa henti di Gaza dan meningkatnya kematian warga sipil. Lebih dari 1.400 orang di Israel telah terbunuh. [lt/rd]