Kelompok profesional medis itu bernama Eyes of Hope. Mereka memberikan layanan kesehatan untuk mata, dan bahkan kacamata, secara gratis kepada orang-orang yang tidak punya.
Eyes of Hope diciptakan oleh tiga dokter yang menyadari bahwa banyak tunawisma tidak memiliki perawatan mata, meskipun negara bagian New South Wales sering mensubsidi layanan tersebut.
“Kami telah mencoba menghilangkan setiap hambatan yang kami temukan yang dialami oleh para tunawisma," ujar Marc Eskander yang merupakan salah satu di antara mereka.
Alasan mengapa para tunawisma tidak mengakses perawatan mata adalah karena stigma, kehidupan nomaden, dan kurangnya pengetahuan bahwa mereka dapat mengakses layanan tersebut.
Wendy Machin, seorang tunawisma yang memanfaatkan layanan itu, mendatangi Kirketon Road Centre, pusat layanan kesehatan untuk tunawisma di Sydney, yang sering dikunjungi Eyes of Hope.
“Jika Anda belum makan pada hari itu, prioritas adalah cari makan, bukannya memeriksakan kesehatan mata Anda," ujarnya.
BACA JUGA: Tunawisma Miami Tercekik Cuaca Panas EkstremDean Whelan, seorang tunawisma lain, mengungkapkan, ia menunggu tiga tahun sebelum mendapatkan perawatan mata yang dibutuhkannya. Selama ini, ia bisa melihat tubuh dan gerakan, tapi tidak bisa melihat wajah.
Karier Whelan sebagai buruh terhenti karena kesehatannya yang buruk. Dia sekarang berharap bisa kembali bekerja berkat kacamata barunya yang diperoleh secara gratis.
“Saya sekarang bisa membaca poster di dinding. Saya tidak perlu memicingkan mata dan mencoba memperkirakan huruf apa yang ada di hadapan saya. Saya akan bisa membaca di komputer," ujarnya.
Empat organisasi komunitas yang berbasis di Sydney kini menyambut baik layanan pop-up Eyes of Hope. Eskander senang bahwa kerja kerasnya bermanfaat.
“Pasien kami sering kali tidak memiliki akses terhadap hal ini. Oleh karena itu, mereka sangat bersyukur kami telah memberikan sesuatu kepada mereka," katanya. [ab/uh]