Koala adalah ikon Australia. Hewan berkantung dan berbulu ini hidup di pepohonan dan jumlahnya merosot di beberapa bagian negara itu. Koala tercatat sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan berdasarkan undang-undang lingkungan hidup federal di negara bagian Queensland dan New South Wales, di mana kebakaran hutan menghancurkan habitat hewan tersebut di wilayah yang luas dalam beberapa pekan belakangan.
Sebagian aktivis berpendapat koala “secara fungsional punah” di beberapa bagian Australia. Ini adalah pernyataan kontroversial yang tidak didukung oleh banyak pakar. Mereka meyakini bahwa untuk dapat dianggap “secara fungsional punah”, suatu spesies jumlahnya haruslah berkurang hinga beberapa ratus, atau beberapa puluh, yang dalam hal ini tidak berlaku bagi koala.
Akan tetapi, koala kerap terancam bahaya.
BACA JUGA: Para Pelestari Lingkungan Khawatir Ratusan Koala Mati dalam Kebakaran HutanBeberapa koala telah diselamatkan dari kebakaran, dalam keadaan mengalami luka bakar dan dehidrasi. Puluhan kebakaran terus terjadi di bagian timur Australia dan para pakar menyatakan mustahil mengetahui dampak kebakaran terhadap satwa liar asli di sana.
Sebuah video mengenai seorang perempuan Australia yang menyelamatkan koala yang cedera dari kebakaran hutan disaksikan luas di media sosial. Koala tersebut kemudian mati di rumah sakit hewan.
David Lindenmayer, profesor ekologi di Australian National University, mengatakan, kekeringan dan kebakaran dapat menipiskan populasi koala.
Lindenmayer mengemukakan, “Apa yang terjadi adalah dalam banyak hal, sebelum kebakaran-kebakaran besar ini, kita mengalami masa kekeringan yang ekstensif dan ini berarti banyak spesies hewan yang sebenarnya berkurang cukup dramatis bahkan sebelum kebakaran terjadi, dan kerap terjadi apa yang kami sebut interaksi antara kekeringan dan kemudian kebakaran. Dan kemudian, pada masa-masa kekeringan setelah kebakaran, ini benar-benar mengganggu proses pemulihan. Jadi banyak spesies menghadapi berbagai proses yang kerap membuat pemulihan populasinya sangat sulit.”
Your browser doesn’t support HTML5
Para ilmuwan khawatir koala akan mengarah pada kepunahan pada tahun 2050 apabila kehancuran habitat hewan tersebut berlanjut.
Akan tetapi gambaran itu tampak beragam di Australia.
Ada populasi koala yang besar dan terus berkembang di Australia Selatan. Di beberapa wilayah di negara bagian Victoria dan South Australia, jumlah koala dianggap terlalu banyak, dan pohon-pohon yang berharga rusak karena terlalu banyaknya koala pemakan daun. [uh/ab]