Presiden Kolombia memerintahkan agar serangan udara terhadap kelompok pemberontak Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dihentikan Sabtu (25/7).
Presiden Juan Manuel Santos mengatakan, langkah itu diambil untuk mengurangi jumlah korban dan penderitaan.
Kelompok pemberontak awalnya mengusulkan gencatan senjata Senin lalu.
Santos memerintahkan serangan udara terhadap FARC April lalu setelah kelompok itu menewaskan 10 tentara.
Kolombia dan kelompok berhaluan Marxisme tersebut saat ini sedang melangsungkan pembicaraan perdamaian di Havana setelah lebih dari 50 tahun terlibat dalam konflik bersenjata. Pemberontakan yang paling lama terjadi di kawasan Amerika Latin ini telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang dan membuat jutaan orang terpaksa mengungsi.