Angkatan Laut Amerika Serikat telah memberhentikan komandan Armada ke-7, Rabu (23/8), setelah beberapa peristiwa tubrukan yang melibatkan kapal perang, termasuk yang terjadi Senin lalu yang menewaskan 10 awak kapal.
Panglima Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat Laksamana Scott Swift membebastugaskan Laksama Muda Joseph Aucoin, Rabu (23/8), dan menyebutkan bahwa hilangnya kepercayaan atas kemampuan Aucoin memimpin komando sebagai alasan keputusannya.
Aucoin sebetulnya akan pensiun Januari mendatang, namun rencana itu dipercepat setelah USS John S. McCain menjadi kapal perusak Amerika kedua yang bertabrakan dengan kapal komersial dalam dua bulan.
Swift mengatakan dalam konferensi pers, Selasa (22/8), para para penyelam telah berhasil mengambil mayat-mayat para awak di kapal yang mengalami kerusakan signifikan itu.
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan belasungkawa, dengan menambahkan bahwa Departemen Pertahanan akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.
"Peninjauan ini akan dilakukan dengan cepat. Saya ingin mendapatkan keterangan baru, dengan sering. Ini memerlukan tindakan segera dan kita perlu melakukannya dan mengambil tindakan perbaikan. Saya akan mendapatkan kabar-kabar terbaru tentang penyelidikan itu, dan saya akan terus memberi tahu pimpinan kami. Perhatian dan doa kami bagi para pelaut dan keluarga awak kapal USS John McCain dan USS Fitzgerald. Kita harus menyelidiki peristiwa ini sampai ke akar-akarnya," kata Laksamana John Richardson, Kepala Operasi Angkatan Laut AS.
Para penyidik Amerika berusaha menentukan apa yang menyebabkan tabrakan dengan kapal tangker Liberia di dekat Selat Malaka itu. Foto-foto menunjukkan lubang menganga di bawah garis permukaan air pada sisi kiri kapal. Beberapa ruang tidur dan komunikasi kebanjiran.
Sebagai tanggapan atas insiden itu, Angkatan Laut Amerika Serikat memerintahkan jeda operasi semua armada Amerika Serikat. Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Serikat, John Richardson mengatakan, jeda selama satu hingga dua hari akan memberi para komandan cukup waktu untuk mengevaluasi segala sesuatu terkait operasi armada mereka masing-masing. [ab/uh]