Komisaris Tinggi PBB Untuk HAM mengutuk serangkaian serangan bom terhadap gereja oleh kelompok radikal Boko Haram di Nigeria
Selama pekan ini banyak orang tewas dalam gelombang kekerasan dan pembunuhan, termasuk serangan bunuh diri di beberapa gereja Nigeria oleh kelompok Boko Haram. Sebagian korban dilaporkan tewas dalam serangan balas dendam berikutnya oleh remaja-remaja Kristen di kota Kaduna dan dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan demonstran Muslim.
Komisaris Tinggi PBB Untuk HAM, Navi Pillay, mengutuk terulangnya serangan oleh Boko Haram pada tempat-tempat ibadah dan kebebasan beragama. Juru bicaranya, Rupert Colville, mengatakan, ia sangat prihatin tentang upaya-upaya kelompok ekstremis Muslim itu yang menimbulkan ketegangan sektarian dan kekerasan antara kedua komunitas yang telah hidup damai berdampingan sekian lama.
“Jika diadili karena melakukan serangan sistematis atau meluas terhadap warga sipil. termasuk berdasarkan agama atau etnis, tampaknya anggota-anggota Boko Haram dan kelompok lain serta para milisi itu akan dinyatakan bersalah melakukan kejahatan atas kemanusiaan. Tindakan-tindakan disengaja yang memicu “pembersihan” warga berdasarkan agama atau etnis juga akan memuncak pada kejahatan terhadap kemanusiaan,” paparnya.
Beberapa serangan baru-baru ini oleh Boko Haram telah menyebabkan beberapa “dampak sampingan” politis. Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, yang dikecam atas ketidakmampuannya menghentikan kekerasan di wilayah utara, memecat penasehat keamanan nasional dan menteri pertahanannya.
Komisaris Urusan HAM PBB mendesak pemerintah Nigeria mengambil langkah-langkah untuk mencegah kata-kata menghasut atau pidato bernada kebencian, dan bekerjasama dengan masyarakat madani dan pemimpin-pemimpin keagamaan guna membantu menangani ancaman-ancaman mematikan ini.
Juru bicara Komisaris Tinggi PBB Untuk HAM Rupert Colville mengatakan kepada VOA. beberapa pemuka agama telah bekerjasama untuk mencegah meluasnya atau terjadinya serangan balasan. Tetapi, ia mengatakan ini merupakan usaha yang sulit, dan insiden-insiden serius terus terjadi setiap satu atau dua bulan.
Tindakan-tindakan kekerasan antar-masyarakat dan politik merupakan penyebab pengungsian di seluruh Nigeria, tetapi, belum ada angka akurat yang tersedia untuk menunjukkan berapa banyak yang disebabkan oleh serangan-serangan Boko Haram.
Namun, Organisasi Internasional Urusan Migrasi mendokumentasikan satu kasus di mana sekitar 1.200 anak-anak dari Chad, yang sedang belajar Al Qur’an di Nigeria Utara, lari bersama guru mereka ke Chand untuk menghindari kekerasan.
Komisaris Tinggi PBB Untuk HAM kini mendesak pemuka-pemuka Kristen dan Muslim untuk melipatgandakan upaya mereka guna mencegah berbagai bentuk ketidaktoleranan beragama dan kekerasan yang berbahaya antar-warga.
Komisaris Tinggi PBB Untuk HAM, Navi Pillay, mengutuk terulangnya serangan oleh Boko Haram pada tempat-tempat ibadah dan kebebasan beragama. Juru bicaranya, Rupert Colville, mengatakan, ia sangat prihatin tentang upaya-upaya kelompok ekstremis Muslim itu yang menimbulkan ketegangan sektarian dan kekerasan antara kedua komunitas yang telah hidup damai berdampingan sekian lama.
“Jika diadili karena melakukan serangan sistematis atau meluas terhadap warga sipil. termasuk berdasarkan agama atau etnis, tampaknya anggota-anggota Boko Haram dan kelompok lain serta para milisi itu akan dinyatakan bersalah melakukan kejahatan atas kemanusiaan. Tindakan-tindakan disengaja yang memicu “pembersihan” warga berdasarkan agama atau etnis juga akan memuncak pada kejahatan terhadap kemanusiaan,” paparnya.
Beberapa serangan baru-baru ini oleh Boko Haram telah menyebabkan beberapa “dampak sampingan” politis. Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, yang dikecam atas ketidakmampuannya menghentikan kekerasan di wilayah utara, memecat penasehat keamanan nasional dan menteri pertahanannya.
Komisaris Urusan HAM PBB mendesak pemerintah Nigeria mengambil langkah-langkah untuk mencegah kata-kata menghasut atau pidato bernada kebencian, dan bekerjasama dengan masyarakat madani dan pemimpin-pemimpin keagamaan guna membantu menangani ancaman-ancaman mematikan ini.
Juru bicara Komisaris Tinggi PBB Untuk HAM Rupert Colville mengatakan kepada VOA. beberapa pemuka agama telah bekerjasama untuk mencegah meluasnya atau terjadinya serangan balasan. Tetapi, ia mengatakan ini merupakan usaha yang sulit, dan insiden-insiden serius terus terjadi setiap satu atau dua bulan.
Tindakan-tindakan kekerasan antar-masyarakat dan politik merupakan penyebab pengungsian di seluruh Nigeria, tetapi, belum ada angka akurat yang tersedia untuk menunjukkan berapa banyak yang disebabkan oleh serangan-serangan Boko Haram.
Namun, Organisasi Internasional Urusan Migrasi mendokumentasikan satu kasus di mana sekitar 1.200 anak-anak dari Chad, yang sedang belajar Al Qur’an di Nigeria Utara, lari bersama guru mereka ke Chand untuk menghindari kekerasan.
Komisaris Tinggi PBB Untuk HAM kini mendesak pemuka-pemuka Kristen dan Muslim untuk melipatgandakan upaya mereka guna mencegah berbagai bentuk ketidaktoleranan beragama dan kekerasan yang berbahaya antar-warga.