Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (HAM) Volker Turk mengatakan pada Rabu (8/11) bahwa Hamas dan Israel telah melakukan kejahatan perang dalam perang yang sedang berlangsung yang kini memasuki bulan kedua.
Dia menggambarkan kunjungannya baru-baru ini ke penyeberangan Rafah di Mesir sebagai “mimpi buruk yang hidup.”
“Jalur penyelamat (penyeberangan Rafah) sangat kecil dan tidak adil. Di Rafah, saya menyaksikan gerbang menuju mimpi buruk yang nyata, mimpi buruk di mana orang-orang tercekik akibat pengeboman yang terus-menerus, berduka atas kematian keluarga mereka, berjuang untuk mendapatkan air, makanan, listrik, dan bahan bakar,” kata Turk.
Berbicara mengenai kekhawatiran akan adanya “standar ganda,” dia menegaskan kembali bahwa “dunia tidak dapat menerima standar ganda, kita harus memaksakan standar universal yang menjadi dasar kita menilai situasi, dan ini adalah mengenai hukum hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter internasional.”
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam perang tersebut telah melampaui 10.500 orang, termasuk lebih dari 4.300 anak, kata Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza. Di Tepi Barat yang diduduki, lebih dari 160 warga Palestina tewas dalam kekerasan dan serangan Israel.
Lebih dari 1.400 orang di Israel telah tewas, sebagian besar dalam serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengawali pertempuran, dan 242 orang dibawa paksa dari Israel dan disandera di Gaza oleh kelompok militan tersebut. [lt/ka]