Komisi HAM Temukan Sel Rahasia di Kantor Polisi Filipina

Para tahanan berjongkok di lantai penjara rahasia saat ditemukan oleh Komisi Hak Asasi Manusia di Kantor Polisi 1 di distrik Tondo di Manila, Filipina, 27 April 2017. (AP Photo/Ezra Acayan)

Anggota Komisi Hak Asasi Manusia Filipina, yang didampingi oleh sejumlah wartawan, telah menemukan sel kecil rahasia di sebuah kantor polisi Manila yang dijejali 12 pria dan wanita yang telah ditahan selama seminggu.

Gilbert Boisner, direktur komisi hak asasi di Manila, mengatakan bahwa tidak ada satu orang pun yang sudah didakwa dalam kelompok yang "ditangkap dengan dalih narkoba" itu.

Human Rights Watch mengatakan bahwa para tahanan itu diciduk "tanpa memberi tahu keluarga atau pengacara," dan dikurung dalam kondisi "mengerikan, terlalu padat," dan disiksa.

Tahanan tersebut mengatakan bahwa polisi berusaha memeras antara $800 sampai $4.000 untuk kebebasan mereka.

Anggota kelompok HAM yang melakukan kunjungan mendadak ke kantor polisi itu mengatakan kepada Kantor Berita Perancis bahwa pada Kamis malam (27/4) mereka mendengar teriakan "kami di sini, kami di sini" yang berasal dari balik tembok.

HRW mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penemuan sel rahasia tersebut "tanda terbaru" bagaimana polisi mengeksploitasi kampanye anti narkoba Presiden Rodrigo Duterte untuk keuntungan pribadi.

Pihak kepolisian, Jumat (28/4) mengatakan kepala polisi distrik Tondo itu telah dibebaskan dari tugasnya dan penyelidikan sedang berlangsung.

HRW mengatakan bahwa sejak Duterte mulai menjabat pada Juni 2016, polisi dan orang-orang bersenjata tak dikenal telah membunuh lebih dari 7.000 orang yang dicurigai sebagai pengguna dan pengedar narkoba. Jumlah tersebut tidak termasuk anak-anak yang terbunuh oleh peluru nyasar. [as]