Dua komisi Senat Amerika Serikat (AS), Selasa (8/6), mengeluarkan laporan bersama yang memperinci "sejumlah kegagalan intelijen dan keamanan" menjelang dan selama serangan 6 Januari terhadap Gedung Kongres AS, Capitol Hill.
"Tanggal 6 Januari 2021, menandai tidak hanya serangan terhadap Gedung Capitol, tetapi juga serangan terhadap demokrasi," kata laporan itu.
"Entitas yang bertanggung jawab untuk mengamankan dan melindungi Kompleks Gedung Capitol dan semua orang di lokasi hari itu tidak siap untuk serangan berskala besar, meskipun menyadari potensi kekerasan yang menargetkan Gedung Capitol."
Komisi keamanan dalam negeri dan Komisi Peraturan Senat meluncurkan penyelidikan bipartisan pada Februari, mendengarkan kesaksian dari kepala Polisi Gedung Capitol AS dan lembaga penegak hukum lainnya, serta pejabat saat ini dan mantan pejabat dari Departemen Pertahanan dan Departemen Keamanan Dalam Negeri. Kedua komisi mengatakan mereka juga memeriksa ribuan dokumen dan menerima pernyataan tertulis dari 50 Polisi Capitol AS.
Ketua fraksi demokrat yang mayoritas di Senat, Chuck Schumer, mengatakan kedua komisi Senat itu sudah melakukan "tugas dengan sangat baik" mengenai laporan itu tetapi menambahkan ada kisah yang "jauh lebih dalam" untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Ketua fraksi Republik yang minoritas di Senat, Mitch McConnell, menyebut laporan itu "menyeluruh" dan "bipartisan."
"Yang kita butuhkan adalah solusi cepat untuk masalah keamanan dan mencari mereka yang melanggar hukum, yang menurut Departemen Kehakiman sedang dilaksanakan dengan sangat agresif," katanya.
Laporan itu kemudian mengatakan bahwa "faktor utama yang berkontribusi pada peristiwa tragis pada 6 Januari adalah kegagalan komunitas intelijen untuk menganalisa, menilai dan menyebarkan informasi kepada penegak hukum mengenai potensi kekerasan dan ancaman yang diketahui terhadap Gedung Capitol dan para anggota Kongres yang hadir hari itu."
Kedua komisi itu mengatakan kelemahan intelijen itu termasuk kegagalan FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk mengeluarkan penilaian terhadap ancaman, "meskipun ada ajakan tindak kekerasan di internet terhadap Gedung Capitol," dan kegagalan intelijen Polisi Capitol AS untuk berbagi informasi tentang ancaman kekerasan dengan para pejabat. [my/ka]