Pejabat tertinggi urusan HAM Jerman dijadwalkan mengunjungi Tibet, Rabu malam, untuk melangsungkan dialog dengan para sejawatnya dari China keesokan harinya setelah sebelumnya tidak diizinkan melawat ke kawasan Xinjiang, China Baratlaut, yang dijaga ketat polisi.
Komisioner Jerman Barbel Kofler mengatakan sebelumnya, melalui sebuah pernyataan, ia ingin mengunjungi Xinjiang, di mana sekitar satu juta anggota kelompok minoritas Uighur ditahan di kamp-kamp penyuluhan politik dalam usaha China memerangi terorisme dan ekstrimisme keagamaan.
Sejumlah bekas tahanan kamp-kamp itu dan kelompok-kelompok HAM mengatakan, mereka yang ditempatkan di kamp-kamp seperti penjara itu dipaksa meninggalkan agama dan budaya mereka serta mengucapkan janji setia kepada pemimpin Partai Komunis dan Presiden Xi Jinping.
Selain itu, pemerintah China juga telah mengirim lebih dari satu juta pekerja pemerintah untuk tinggal bersama dengan keluarga-keluarga Uighur untuk memonitor praktek keagamaan dan komitmen politik mereka. Mereka yang dianggap tidak setia kemudian dikirim ke kamp-kamp penyuluhan politik.
Orang-orang Uighur telah lama dilaporkan mengalami penindasan ekonomi, politik dan budaya di bawah pemerintahan yang dikuasai orang-orang Han. Selama dua tahun terakhir aksi penindasan terhadap mereka semakin menjadi-jadi sehingga mengundang berbagai kecaman internasional. [ab]