Kemacetan di Amerika membuat komuter menanggung kerugian US$121 miliar akibat waktu dan bahan bakar yang terbuang.
AUSTIN, TEXAS —
Komuter di Amerika Serikat menghabiskan total US$121 miliar karena waktu dan bahan bakar yang terbuang akibat kemacetan, menurut sebuah studi tahunan yang dirilis Selasa (5/2).
Laporan terbaru dari Lembaga Transportasi Texas A&M menyebutkan bahwa warga Amerika rata-rata membuang US$818 setiap kali terjebak dalam kemacetan pada 2011. Hal itu juga berarti lebih banyak zat buang karbondioksida memasuki atmosfer.
Kepadatan lalu lintas terburuk ada di Washington. Para komuter di ibukota negara itu perlu hampir tiga jam untuk sebuah perjalanan yang biasanya hanya memerlukan waktu 30 menit tanpa kemacetan, menurut laporan tersebut. Kota paling tidak macet adalah Pensacola, Florida, di mana komuter hanya memerlukan waktu ekstra sembilan menit jika lalu lintas lebih padat.
Rata-rata warga Amerika menambah waktu satu jam mengemudi untuk perjalanan yang biasanya dapat ditempuh 20 menit tanpa macet. Secara total, warga Amerika menghabiskan 5,5 miliar jam tambahan yang dihabiskan dalam mobilnya selama 2011.
Lembaga yang merupakan bagian dari Texas A&M University itu menggunakan data lalu lintas selama 30 tahun, dan laporan tahunannya merupakan salah satu sumber kunci bagi para ahli untuk mengatasi masalah lalu lintas.
Saat dijumlahkan, biaya kemacetan yang harus ditanggung warga Amerika naik $1 miliar pada 2010 menjadi $121 miliar. Untuk pengemudi truk komersial saja, waktu dan bahan bakar yang terbuang mengakibatkan kerugian $27 miliar.
Studi terbaru ini juga menemukan bahwa setelah Washington, kota-kota terpadat pada 2011 adalah Los Angeles, San Francisco-Oakland, New York-Newark, Boston, Houston, Atlanta, Chicago, Philadelphia dan Seattle.
Data baru dalam laporan tahun ini adalah jumlah karbondioksida yang dilepaskan ke atmosfer karena kemacetan. Pada 2011, 56 miliar pon atau 28 miliar kilogram karbondioksida tambahan dilepaskan ke atmosfer, atau setara dengan 190 kilogram per komuter.
“Statistik ini menunjukkan pentingnya perbaikan transportasi untuk mengurangi kemacetan,” ujar peneliti dan salah satu penulis laporan David Schrank.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa warga Amerika membakar 2,9 miliar galon bahan bakar saat terkena kemacetan, sedikt membaik dari puncaknya pada 2005 ketika komuter membakar 3,2 miliar galon bahan bakar.
Para peneliti mengatakan bahwa 2005 tetap menjadi tahun terburuk terkait kemacetan lalu lintas, namun mereka mengingatkan bahwa perbaikan ini mungkin berhubungan dengan resesi. Jika ekonomi membaik, mereka mengingatkan, kemacetan mungkin juga akan meningkat.
Lembaga tersebut mencatat bahwa setiap komunitas adalah unik dan memerlukan pendekatan yang berbeda dalam mengatasi kemacetan. (AP/Chris Tomlinson)
Laporan terbaru dari Lembaga Transportasi Texas A&M menyebutkan bahwa warga Amerika rata-rata membuang US$818 setiap kali terjebak dalam kemacetan pada 2011. Hal itu juga berarti lebih banyak zat buang karbondioksida memasuki atmosfer.
Kepadatan lalu lintas terburuk ada di Washington. Para komuter di ibukota negara itu perlu hampir tiga jam untuk sebuah perjalanan yang biasanya hanya memerlukan waktu 30 menit tanpa kemacetan, menurut laporan tersebut. Kota paling tidak macet adalah Pensacola, Florida, di mana komuter hanya memerlukan waktu ekstra sembilan menit jika lalu lintas lebih padat.
Rata-rata warga Amerika menambah waktu satu jam mengemudi untuk perjalanan yang biasanya dapat ditempuh 20 menit tanpa macet. Secara total, warga Amerika menghabiskan 5,5 miliar jam tambahan yang dihabiskan dalam mobilnya selama 2011.
Lembaga yang merupakan bagian dari Texas A&M University itu menggunakan data lalu lintas selama 30 tahun, dan laporan tahunannya merupakan salah satu sumber kunci bagi para ahli untuk mengatasi masalah lalu lintas.
Saat dijumlahkan, biaya kemacetan yang harus ditanggung warga Amerika naik $1 miliar pada 2010 menjadi $121 miliar. Untuk pengemudi truk komersial saja, waktu dan bahan bakar yang terbuang mengakibatkan kerugian $27 miliar.
Studi terbaru ini juga menemukan bahwa setelah Washington, kota-kota terpadat pada 2011 adalah Los Angeles, San Francisco-Oakland, New York-Newark, Boston, Houston, Atlanta, Chicago, Philadelphia dan Seattle.
Data baru dalam laporan tahun ini adalah jumlah karbondioksida yang dilepaskan ke atmosfer karena kemacetan. Pada 2011, 56 miliar pon atau 28 miliar kilogram karbondioksida tambahan dilepaskan ke atmosfer, atau setara dengan 190 kilogram per komuter.
“Statistik ini menunjukkan pentingnya perbaikan transportasi untuk mengurangi kemacetan,” ujar peneliti dan salah satu penulis laporan David Schrank.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa warga Amerika membakar 2,9 miliar galon bahan bakar saat terkena kemacetan, sedikt membaik dari puncaknya pada 2005 ketika komuter membakar 3,2 miliar galon bahan bakar.
Para peneliti mengatakan bahwa 2005 tetap menjadi tahun terburuk terkait kemacetan lalu lintas, namun mereka mengingatkan bahwa perbaikan ini mungkin berhubungan dengan resesi. Jika ekonomi membaik, mereka mengingatkan, kemacetan mungkin juga akan meningkat.
Lembaga tersebut mencatat bahwa setiap komunitas adalah unik dan memerlukan pendekatan yang berbeda dalam mengatasi kemacetan. (AP/Chris Tomlinson)