Koneksi internet yang semakin melambat yang telah membuat warga Pakistan frustrasi dalam beberapa minggu terakhir tampaknya akan berlanjut lebih dari satu bulan di saat upaya perbaikan terhadap kabel internet bawah laut yang rusak masih terus berlangsung, ungkap regulator telekomunikasi Pakistan pada Rabu (28/8).
Kecepatan akses internet yang melamban serta konektivitas yang terganggu terus berlangsung di hampir seluruh wilayah Pakistan setidaknya sejak Juli, dan pengguna semakin kesulitan mengakses aplikasi berbagi pesan dan platform media sosial.
Pada Rabu, Otoritas Telekomunikasi Pakistan (PTA) mengumumkan bahwa perbaikan terhadap kabel yang rusak tampaknya akan selesai pada awal Oktober. Kabel yang rusak tersebut, yang dinamakan SMW-4, adalah satu dari dua kabel yang memerlukan perbaikan.
"Kerusakan pada kabel bawah laut SMW-4 kemungkinan akan selesai diperbaiki pada awal Oktober 2024. Sementara itu, kabel bawah laut AAE-1 telah diperbaiki dan ini akan meningkatkan koneksi internet," ungkap PTA dalam pernyataan.
Pakistan mengandalkan tujuh kabel di bawah laut untuk layanan internet. Pihak regulator telah melaporkan masalah dengan kabel SMW-4 sejak pertengahan Juni lalu.
Pernyataan berbeda
Di saat kemarahan publik meningkat atas koneksi internet yang lambat, sejumlah pejabat pemerintah Pakistan mengeluarkan pernyataan berbeda terkait masalah tersebut.
Pada awal Agustus, Menteri Negara Bidang Teknologi Informasi, Shaza Fatima Khawaja, menyalahkan meningkatnya penggunaan virtual private network (VPN) oleh para warga Pakistan sebagai penyebab melambatnya koneksi internet. Ia menepis wacana yang menyebutkan bahwa pihak pemerintah dengan sengaja memperlambat kecepatan akses internet.
"Saya bersumpah bahwa pemerintah Pakistan tidak memblokir internet atau memperlambat aksesnya," kata Khawaja dalam konferensi pers di Islamabad pada 18 Agustus.
Selanjutnya di bulan yang sama, ketua PTA mengatakan kepada anggota parlemen bahwa kerusakan kabel bawah laut menjadi penyebab melambatnya koneksi internet, dan mengatakan bahwa kerusakan akan selesai diperbaiki pada 28 Agustus.
Sementara itu, sekretaris Kementerian Teknologi Informasi dan Telekomunikasi mengatakan bahwa masalah dalam mengakses sejumlah aplikasi tertentu terletak pada para penyedia data mobile.
Para pelaku usaha dan penyedia layanan internet menyalahkan gangguan yang terjadi pada upaya pemerintah untuk menerapkan "firewall." [jm/lt/rs]