Konferensi Perubahan Iklim di Paris
Para pemimpin dunia foto bersama di COP21, Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim di Le Bourget, pinggir kota Paris (30/11). (AP/Pool/Ian Langsdon)
Presiden AS Barack Obama di COP21, Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim di Le Bourget, pinggir kota Paris (30/11). (AP/Pool/Eric Feferberg)
Presiden Perancis Francois Hollande menyambut Presiden AS Barack Obama saat tiba di COP21, Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim di Le Bourget, pinggir kota Paris (30/11). (AP Photo/Christophe Ena, Pool)
Presiden AS Barack Obama dan Presiden China Xi Jinping di COP21, Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim di Le Bourget, pinggir kota Paris (30/11). (AP/Evan Vucci)
Kiri ke kanan, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi (belakang), Presiden Chad Idriss Deby, dan Presiden Benin Thomas Boni Yayi berfoto bersama pada hari pembukaan COP21, Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim di Le Bourget, pinggir kota Paris (30/11). (Reuters/Pool/Martin Bureau)
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta berpidato pada hari pembukaan COP21, Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim di Le Bourget, pinggir kota Paris (30/11). (Reuters/Stephane Mahe)
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif (kiri) bersama Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dalam COP21, Konferensi Perubahan Iklim PBB, di Le Bourget, di luar kota Paris (30/11). (AP/Pool/Thibault Camus)
Poster kampanye Brandalism, gerakan yang diluncurkan sekelompok aktivis lingkungan hidup di Paris, yang memprotes konferensi internasional untuk perubahan iklim.
Presiden RI Joko Widodo tiba di Paris (29/11). (Courtesy: Biro Pers Sekretariat Presiden).
Presiden Joko Widodo di Bandara Halim Perdanakusuma memberikan keterangan sesaat sebelum bertolak ke Paris, Perancis untuk menghadiri KTT Perubahan Iklim. (VOA/Andylala)
Para demonstran berpakaian seperti Sinterklas dalam protes mengenai perubahan iklim di Manhattan, New York (29/11), sehari sebelum COP21, Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim, dimulai. (Reuters/Eduardo Munoz)
Kabut asap parah menyelimuti Hohhot, wilayah Mongolia Dalam, China (29/11). Polusi di ibukota Beijing juga melonjak 22 kali lipat dari batas sehat.
Tokoh masyarakat adat Dayak Benuaq, Petrus Asuy, yang meraih penghargaan “Equator Prize” dari program pembangunan PBB UNDP. Hadiah bergengsi tersebut diberikan dalam KTT Perubahan Iklim di Paris pekan ini, untuk 20 tokoh dunia yang dinilai berjasa besar memerangi kemiskinan, melindungi alam dan memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim. (Foto: AMAN-Kalimantan Timur)