Perang dengan Rusia merupakan isu penting dalam pemilihan presiden di Ukraina.Tetapi di lapangan, warga Ukraina yang terjerat dalam konflik itu mengatakan, masalah mereka tidak memperoleh tanggapan.
Di kawasan timur, Donetsk dan Luhansk, tentara Ukraina pembrontak dan warga sipil setiap hari tewas sementara konflik berlanjut. Ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka dan berjuang membina kehidupan baru sementara perang terus mengoyak-ngoyak-kan masyarakat di sana.
Di Ukraina timur perang terus berlangsung.Di sepanjang garis depan ribuan warga Ukraina masih menghadapi perang yang memasuki tahun keenam.
"Kami butuh perdamaian, semuanya mengatakan, Anda perlu duduk dan berunding.Kami perlu perdamaian,” kata seorang warga Mayorsk, Donetsk Oblast.
Marina Pugacheva mengoperasikan sebuah organisasi di Mariupol yang membantu warga Ukraina yang terjebak dalam konflik, banyak dari mereka adalah manula dan sangat rentan.
Your browser doesn’t support HTML5
Marina Pugacheva, kepala LSM "Bereginja" mengatakan, "Dua masalah utama adalah keselamatan dan pengangguran.Hal ini disebabkan karena 70 persen daratan di sini dipenuhi dengan ranjau, atau menjadi daerah tidak bertuan.”
Penguasa Ukraina mengatakan, sebanyak 270 warga sipil telah tewas dalam ledakan ranjau darat sejak perang dimulai pada 2014.
Ancaman-ancaman ini memaksa 1,5 juta warga Ukraina meninggalkan tempat tinggal mereka. Pengungsi diberi $100 per bulan oleh pemerintah, dan ini sama sekali tidak mencukupi. Mariupol telah menampung sekitar 100 ribu warga Ukraina yang melarikan diri dari perang atau meninggalkan tempat tinggal mereka di teritori yang dikuasai oleh pemberontak.
Banyak warga sipil yang tinggal dekat garis depan tidak berpeluang untuk memberi suara dalam pemilihan, ada yang tidak terdaftar, dan lain-lainnya sulit untuk mencapai TPS. (jm)