Konflik Malaysia dengan Kelompok Bersenjata Filipina

Polisi mencari dua pria yang keluar dari Tanjung Labian, sebuah desa dekat lokasi penyerangan kamp kelompok bersenjata Filipina oleh pasukan Malaysia (6/3). (Reuters/Bazuki Muhammad)

Polisi Malaysia mengawasi pengiriman barang ke toko kelontong di Felda Sahabat, dekat lokasi penyerbuan kamp kelompok bersenjata Filipina oleh pasukan Malaysia (6/3). (Reuters/Bazuki Muhammad) 

Perempuan Muslim Filipina membawa obor dalam demonstrasi di selatan Filipina yang menyerukan resolusi damai dalam konflik antara pasukan Malaysia dan kelompok bersenjata Filipina di negara bagian Sabah, Kalimantan (6/3).

Demonstran Filipina meneriakkan slogan-slogan anti kekerasan yang dilakukan pasukan Malaysia di Kalimantan dalam demonstrasi di Kedutaan Besar Malaysia di Manila (5/3). (AP/Bullit Marquez)

Polisi huru-hara menjaga Kedutaan Besar Malaysia di sebelah timur Manila menyusul demonstrasi melawan serangan tentara Malaysia terhadap kelompok bersenjata Filipina di Kalimantan (5/3).

Peti jenazah polisi Malaysia yang tewas pada Sabtu (2/3) di Semporna, negara bagian Sabah, diangkut setelah tiba di bandar udara Subang, di luar Kuala Lumpur (4/3). (Reuters/Bazuki Muhammad) 

Warga Filipina yang mengungsi dari negara bagian Sabah tiba di bagian selatan Filipina (4/3). (AP/Nickee Butlangan)

Warga Filipina yang mengungsi dari negara bagian Sabah tiba di pelabuhan Jolo, selatan Filipina (4/3). (AP/Nickee Butlangan)

Warga desa membawa jenazah penembak yang tewas pada Sabtu (2/3) di desa Simunul, distrik Semporna, negara bagian Sabah (4/3).

Mantan Sultan Sulu Jamalul Kiram III (duduk, kanan) bersama pengikutnya berdemonstrasi di depan Masjid Biru di desa Maharlika, kota Taguig, selatan Manila (1/3). (Reuters/Romeo Ranoco)