Konflik Melebar dari Suriah, Bentrokan Terus Berlangsung di Lebanon

Tentara Lebanon berhasil menangkap seorang bersenjata di Sidon, selatan Lebanon (24/6). Kantor berita Lebanon melaporkan sedikitnya 12 tentara tewas dalam pertempuran di wilayah tersebut.

Unit-unit militer Lebanon mengepung para pengikut ulama garis keras Sunni di kota Sidon, Lebanon Selatan. Pengepungan itu merupakan bagian dari konflik yang melebar dari negara tetangganya, Suriah.
Para tentara Lebanon, yang berlindung di balik tank-tank dan kendaraan-kendaraan lapis baja, Senin, di Sidon, terlibat adu tembak dengan para pendukung Sheikh Amad al-Assir.

Assir, seorang Sunni, telah menjadi pendukung vokal para pemberontak Suriah, yang berjuang untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. Pemerintah Lebanon didominasi oleh kelompok Syiah Hezbollah dan sekutu-sekutunya. Militan-militan Hezbollah berdatangan ke Suriah untuk membantu membela rezim Assad.

Bentrokan pecah, Minggu, setelah militer menahan salah seorang pendukung Assir. Para pengikut Assir membalasnya dengan menyerang sebuah pos pemeriksaan militer, menewaskan sedikitnya 12 tentara. Para pejabat mengatakan, beberapa pendukung Assir juga tewas dan puluhan lainnya terluka.

Bentrokan di Sidon itu adalah salah satu pertempuran paling sengit di Lebanon yang terkait dengan konflik di negara tetanggga Suriah.

Kantor Berita Nasional mengatakan bentrokan itu berlanjut sampai Senin pagi, juga menyebabkan 50 orang luka-luka. Laporan itu tidak menyebutkan dengan jelas berapa jumlah orang-orang bersenjata yang tewas atau luka-luka dalam bentrokan tersebut.