Kongo Terima Kiriman 50 Ribu Dosis Vaksin Mpox dari AS

Para pejabat berdiri di dekat vaksin mpox saat gelombang pertama yang baru saja tiba di Bandara Internasional N'Djili di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, 5 September 2024.

Republik Demokratik Kongo pada Selasa (10/9) telah menerima 50 ribu dosis vaksin tambahan dari Amerika Serikat, untuk melawan epidemi mpox di negara itu. Jumlah tersebut merupakan tambahan bagi sekitar 200 ribu dosis yang disumbangkan oleh Uni Eropa.

Kongo adalah pusat dari wabah terakhir dan telah mencatatkan lebih dari 21.500 kasus dengan lebih 700 kematian, menurut lembaga kesehatan masyarakat yang bertugas menangani epidemi di negara tersebut.

“Sumbangan 50 ribu dosis vaksin mpox dari AS tiba hari ini di Kongo,” cuit duta besar AS untuk Kongo Lucy Tamlyn di X pada Selasa.

Tambahan 15 ribu dosis dikirimkan dengan pesawat yang sama dari Gavi Vaccine Alliance, kata lembaga kesehatan tersebut.

Pada Minggu, sekitar 100 ribu vaksin yang disumbangkan Uni Eropa tiba di ibu kota Kongo, Kinshasa. Lembaga kesehatan masyarakat dan CDC Afrika mengonfirmasi hal tersebut.

Kongo menerima kiriman pertama vaksin donasi dari Uni Eropa pada Kamis pekan lalu. Tambahan ini menjadikan jumlah total vaksin yang disumbangkan untuk Kongo menjadi 265 ribu dosis.

Vaksin tersebut diproduksi oleh laboratorium Denmark, Bavarian Nordic.

BACA JUGA: Hampir 100.000 Vaksin Mpox Sumbangan Tim Eropa Tiba di Kongo

Ini merupakan satu-satunya vaksin yang disetujui di Eropa dan AS dan hanya ditujukan untuk orang dewasa.

Bavarian Nordic belum lama ini mengajukan persetujuan kepada Badan Kesehatan Eropa untuk memperluas persetujuan penggunaan vaksin tersebut bagi anak-anak berusia 12-17 tahun, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Vaksin mpox yang lain, digunakan bagi orang dewasa dan anak-anak, telah disetujui di Jepang.

Kongo saat ini tengah berdiskusi dengan negara tersebut terkait kemungkinan pasokan vaksin-vaksin tersebut.

Sekitar 62 persen kasus mpox di Kongo dialami oleh anak-anak, dan empat dari lima penderitanya meninggal dunia, menurut data dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Afrika.

Di Afrika, mpox kini ditemukan di setidaknya 14 negara, termasuk Burundi, Kongo-Brazzaville dan Republik Afrika Tengah, menurut data dari CDC Afrika. [ns/uh]