Kongres AS Berpacu Loloskan RUU Anggaran $1,3 Triliun

Para pengunjung berjalan melintas gedung Capitol, di Washington, 21 Januari 2018.

Para pemimpin Kongres AS telah mencapai kesepakatan mengenai rancangan undang-undang anggaran sebesar $1,3 triliun, sementara tenggat makin dekat.

Kongres sekarang punya waktu sampai Jumat (23/3) tengah malam untuk menyetujuinya dan menghindari penutupan sebagian kegiatan pemerintah untuk ketiga kalinya tahun ini. Lolosnya upaya besar bipartisan ini tampaknya dipastikan.

RUU itu, yang akan membiayai kegiatan pemerintah hingga akhir September, didukung Presiden Donald Trump, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu (21/3).

Baca: Kongres Perdebatkan Rincian RUU Anggaran $1,3 Triliun

"Presiden berdiskusi dengan Ketua DPR Paul Ryan dan Ketua Senat Mitch McConnell, di mana mereka membahas prioritas bersama mereka yang terkandung dalam RUU anggaran tersebut," kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders.

RUU itu akan memberi Trump peningkatan besar anggaran militer, termasuk kenaikan gaji sebesar 2,4 persen untuk personil militer.

RUU tersebut juga akan mencakup upaya-upaya memperkuat sistem pemeriksaan latar belakang federal untuk pembelian senjata api.

Langkah-langkah yang disebut "Fix NICS" akan menyediakan dana bagi negara bagian untuk mematuhi sistem Pemeriksaan Latar Belakang Instan Nasional yang ada dan menghukum instansi federal yang tidak mematuhinya.

RUU itu juga akan mencakup dana untuk meningkatkan keamanan sekolah, termasuk dana pelatihan bagi pejabat sekolah dan petugas penegak hukum mengenai bagaimana mengenali tanda-tanda potensi kekerasan dan intervensi dini, pemasangan detektor logam dan langkah-langkah lain untuk "memperkokoh" sekolah-sekolah guna mencegah kekerasan.

Para pembantu Partai Republik mengatakan Trump akan memperoleh $1,6 miliar untuk membangun tembok perbatasan dan penghalang fisik di sepanjang perbatasan AS-Meksiko. Tetapi, permintaan Trump yang jauh lebih besar senilai $25 miliar untuk pendanaan proyek tersebut selama beberapa tahun akan ditolak.

Yang mengecewakan Partai Demokrat adalah RUU itu tidak menyinggung perlindungan bagi Dreamers, imigran muda yang dibawa ke A.S. secara ilegal ketika masih anak-anak.

Baca: DPR AS Loloskan Anggaran Besar untuk Akhiri Penutupan Kegiatan Pemerintah

RUU itu juga tidak akan memberikan subsidi kepada perusahaan asuransi layanan kesehatan yang memangkas biaya bagi konsumen yang berpenghasilan rendah. Anggaran juga tidak akan membayar perusahaan asuransi untuk membantu mereka menanggung biaya pasien yang biaya kesehatannya terlampau besar.

Kedua pihak memuji dana $4,6 miliar untuk memerangi epidemi kecanduan opioid di Amerika, dan peningkatan $3 miliar untuk penelitian medis di Lembaga Kesehatan Nasional.

DPR diperkirakan akan melakukan pemungutan suara, Kamis (22/3), dan segera diikuti oleh Senat, untuk memenuhi tenggat Jumat tengah malam. [my/ds]