Kongres AS Cecar Perusahaan Media Sosial Mengenai Iklan Rusia

Ketua Komite Intelijen Senat, Richard Burr (kanan), berbicara di sebelah Wakil Ketua Senator, Mark Warner, dalam rapat dengar pendapat Komite Intelijen Senat mengenai aktifitas Rusia dalam pemilihan presiden AS, Rabu, 1 November 2017 di Capitol Hill.

Legislator Amerika mencecar perwakilan Facebook, Twitter, dan Google dengan berbagai pertanyaan mengenai penggunaan platform mereka oleh Rusia untuk menyebarkan berbagai informasi salah selama kampanye presiden 2016 dan upaya mereka untuk mencegah agar hal tersebut tidak terulang kembali.

"Anda harus berbuat lebih baik untuk melindungi rakyat Amerika dan semua pengguna Anda dari manipulasi semacam ini," kata Ketua Komite Intelijen Senat, Richard Burr, dari Partai Republik kepada para pengacara raksasa teknologi tersebut dalam sidang dengar pendapat, Rabu (1/11).

"Saya kira Anda tidak memahaminya," kata Senator Dianne Feinstein dari Partai Demokrat. "Yang kita bicarakan adalah perubahan yang dahsyat ... yang kita bicarakan adalah kekuatan asing besar dengan kecanggihan dan kemampuan untuk melibatkan diri dalam pemilihan presiden Amerika dan menabur konflik dan perselisihan di seluruh negeri ini."

Feinstein menekankan bahwa perusahaan-perusahaan media sosial bertanggung jawab penuh atas materi yang dipasang pada situs mereka.

"Anda telah menciptakan platform ini dan sekarang disalahgunakan. Dan Anda yang harus melakukan sesuatu mengenai hal itu - atau kami [Kongres] akan melakukannya," katanya.

Partai Demokrat pada Komite Intelijen DPR merilis sebuah contoh konten yang oleh Facebook, Instagram dan Twitter telah diidentifikasi terkait dengan para pelaku Rusia. Konten - iklan, video dan tweet - mencakup berbagai topik, termasuk ras, imigrasi, Islam, harga diri negara dan isu-isu LGBT. [my]