Kongres AS Dikejar Tenggat Perpanjangan Anggaran Pemerintah

Pemimpin mayoritas Senat AS, Mitch McConnel.

Tenggat waktu hampir berakhir bagi Kongres untuk meloloskan anggaran supaya pemerintah Amerika bisa tetap beroperasi.

Tenggat waktu ini akan berakhir Jumat mendatang (30/9) dan sejauh ini faksi Demokrat dan Republik belum sepakat atas perpanjangan anggaran darurat, yang jauh lebih sedikit bagi tahun fiskal baru yang akan dimulai 1 Oktober nanti.

Ini merupakan ritual tahunan di Washington DC, dimana para anggota Kongres masih terus berbeda pendapat, dibayang-bayangi kemungkinan penghentian operasi pemerintah. Tujuan utama saat ini adalah agar RUU anggaran darurat atau meloloskan resolusi lanjutan.

‘’Kita sedang membahas tentang meloloskan resolusi lanjutan – yaitu anggaran untuk departemen, badan dan program khusus di pemerintahan sehingga tetap bisa beroperasi – hingga tanggal 9 Desember. Kita akan kembali berunding setelah pemilu dan memutuskan bagaimana akhirnya membahas RUU anggaran tahun depan," ujar pemimpin mayoritas Senat AS Mitch McConnel dari Partai Republik.

Para anggota Kongres yang sedang berjuang supaya terpilih kembali November nanti jelas mempunyai insentif untuk menyelesaikan pekerjaan di Kongres sesegera mungkin dan kembali berkampanye. Anggota-anggota faksi Republik yang menguasai kedua majelis di Kongres sedang berupaya mempertahankan kursi mereka terhadap faksi Demokrat.

“Kami ingin menyelesaikan pekerjaan. Kami tidak ingin ada drama pada saat seperti ini," ujar Senator Chuck Schumer dari Partai Demokrat.

“Faksi Republik seperti siswa sekolah yang memohon jam istirahat lebih cepat. Faksi Republik lebih suka berkampanye supaya mendapat suara dibanding menyelesaikan tugas mereka."

Perundingan-perundingan tertutup dilaporkan telah menghasilkan perjanjian untuk memberantas virus Zika. Tetapi masih ada perbedaan pada topik yang lebih rumit, seperti pendanaan untuk memperbaiki fasilitas air minum kota yang terkontaminasi.

“Ini Kongres yang sangat tidak bertanggung jawab. Orang-orang yang kita perjuangkan seperti tidak tampak di mata anggota-anggota faksi Republik, dan mereka tidak peduli pada kebutuhan rakyat," kata pemimpin minoritas DPR Nancy Pelosi.

Saat ini belum ada pihak yang terlihat panik.

“Saya kira kita hampir menyelesaikan suatu perjanjian," ujar Mitch McConnel.

Walaupun penghentian operasi pemerintah bisa dicegah, tetapi Departemen Pertahanan dan badan-badan federal lain membayar harga yang mahal.

“Ketidakstabilan anggaran menghentikan perencanaan dan penggunaan uang pembayar pajak secara efesien, yang seringkali tidak bisa mereka rasakan. Hal ini membingungkan sekutu kita dan membuat musuh menjadi semakin berani. Secara manajerial dan strategi tidak sehat, tidak adil terhadap personil pasukan dan keluarga mereka, juga terhadap angkatan kerja kita," ujar Menteri Pertahanan Ash Carter.

Tetapi anggaran darurat ini lebih baik dibanding tidak sama sekali, dan Gedung Putih menyerukan kepada Kongres untuk mencegah terjadinya ketidakpastian dalam operasi pemerintah. [em]