Partai Republik, Kamis (24/12) memblokir upaya untuk mengubah paket bantuan pandemi yang telah diperjuangkan secara berat itu. Presiden Donald Trump pada saat-saat akhir, tiba-tiba menuntut agar bantuan uang untuk warga Amerika yang kesulitan diperbanyak sebanyak tiga kali.
Setelah berbulan-bulan bertikai, para legislator Senin malam akhirnya menyetujui paket stimulus untuk membantu keluarga dan bisnis yang berjuang untuk bertahan akibat pukulan ekonomi dari virus corona sebelum jutaan orang kehilangan bantuan itu karena masa berlakunya habis.
Undang-undang tersebut mencakup pembayaran satu kali sebesar $600 untuk sebagian besar pembayar pajak, tetapi Trump membuat pernyataan yang mengejutkan minggu ini yang, mengisyaratkan kemungkinan akan memveto RUU tersebut kecuali jumlahnya dinaikkan menjadi $2.000.
BACA JUGA: Kongres AS Setujui Paket Bantuan Virus Corona $900 Miliar
Partai Demokrat, yang selama berbulan-bulan mendesak agar bantuan pandemi ditingkatkan, mendukung pernyataan Trump, dan Ketua DPR Nancy Pelosi meminta Partai Republik untuk mendukung perubahan RUU itu.
Dewan Perwakilan Rakyat yang dikendalikan Partai Demokrat segera mengadakan sesi "pro-forma" biasanya berupa sebuah sesi singkat dengan agenda terbatas, namun kali ini berubah menjadi penting karena mengupayakan persetujuan bipartisan untuk peningkatan bantuan itu. Demokrat berharap bisa menyerahkan revisi RUU itu kepada Trump segera untuk ditandatangani.
BACA JUGA: Trump Veto RUU PertahananTapi Partai Republik menolak menyetujui perubahan tersebut. "Jadi kita tidak mendapat persetujuan dengan suara bulat," kata Debbie Dingell dari Partai Demokrat Michigan, yang bertindak sebagai ketua sidang sementara.
Pelosi mengecam Partai Republik dan berjanji untuk memanggil kembali para anggota DPR, Senin untuk menyetujui amandemen dalam sidang reguler.
"Hari ini, pada pagi menjelang malam Natal, Partai Republik dengan kejam merampas $2.000 dari rakyat Amerika yang sudah didukung Presiden. Jika Presiden serius mengenai bantuan langsung $2.000, ia harus meminta anggota DPR dari Partai Republik untuk mengakhiri upaya gangguan mereka," kata Pelosi dalam sebuah pernyataan. [my/jm]