Jutaan warga Amerika menganggur pada musim liburan tahun ini karena lockdown (penghentian kegiatan) akibat pandemi virus corona. Jutaan lainnya menghadapi ketidakpastian ekonomi dan kekhawatiran dengan akses pada pengetesan dan layanan kesehatan.
Akan tetapi, ketika musim liburan tiba di tengah melonjaknya jumlah infeksi, permasalahan itu tidak memecahkan kebuntuan politik selama berbulan-bulan di Kongres dalam mengatasi dampak finansial akibat pandemi COVID-19.
Menurut angka pengangguran yang dirilis Rabu (25/11), lebih dari 770.000 pekerja mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran pekan lalu. Meskipun tidak mendekati rekor tertinggi yang sebelumnya tahun ini pada awal pandemi, angka itu terjadi pada minggu kedua peningkatan angka pengangguran di Amerika.
BACA JUGA: Klaim Pengangguran AS Capai 778.000Sejumlah anggota Kongres dari kedua partai setuju bahwa rakyat Amerika membutuhkan paket bantuan yang baru untuk mengatasi pengangguran, kerawanan pangan, dan akses pada layanan kesehatan. Namun pada minggu menjelang Thanksgiving (Hari bersyukur) 2020, para anggota Kongres kembali ke daerah asal mereka, dan bank-bank makanan di ibu kota negara-negara bagian mencapai rekor kekurangan pangan.
Undang-undang CARES senilai $ 2,2 triliun, bantuan stimulus terbesar dalam sejarah AS, yang disahkan anggota parlemen AS pada akhir Maret lalu, juga mendistribusikan cek hingga sebesar $ 1.200 per minggu kepada banyak warga Amerika. [mg/lt]