Waktu hampir habis bagi Kongres AS untuk menyetujui paket bantuan baru untuk Ukraina. Sementara itu, anggota Senat bekerja sepanjang akhir pekan untuk menegosiasi kesepakatan pendanaan keamanan perbatasan dengan imbalan suara fraksi Republik.
Ketua Fraksi Demokrat di Senat, Chuck Schumer, mengakui di Senat pada Senin (18/12) bahwa negosiasi akan memakan waktu.
“Semua orang tahu bahwa sesuatu harus dilakukan untuk memperbaiki sistem imigrasi kita yang rusak, tetapi kita tidak bisa melakukannya dengan mengompromikan nilai-nilai kita. Mendapatkan jalan tengah sangatlah sulit, dan kedua pihak harus menerima bahwa mereka harus membuat konsesi. Dan akan perlu lebih banyak waktu untuk menyelesaikannya,” kata Schumer.
BACA JUGA: Uni Eropa Sasar Industri Berlian Rusia dalam Sanksi Terbaru Terkait Perang Ukraina“Fraksi Republik di Senat tidak akan menggantikan pihak lain yang datang terlambat ke meja perundingan dengan melepaskan tanggung jawab kita untuk berunding secara hati-hati dan meninjau perjanjian apa pun sebelum melakukan pemungutan suara,” kata ketua fraksi Republik yang minoritas di Senat Mitch McConnell di ruang Senat pada Senin.
Ia mengacu pada kritik Partai Republik bahwa Gedung Putih terlibat negosiasi pada tahap akhir. McConnell juga membuka kemungkinan bagi pemungutan suara setelah libur akhir tahun.
Amerika Serikat telah menyediakan lebih dari $100 miliar untuk mempersenjatai dan mendukung Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada Februari 2022. Presiden Joe Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui tambahan $60 miliar. Namun, fraksi Republik di Kongres menjadi semakin skeptis akan perlunya terus menjamin pertahanan Ukraina. [ka/jm]