Hadiah Perdamaian Nobel 2012 untuk Uni Eropa menimbulkan berbagai reaksi internasional.
Reaksi sehubungan pilihan mencengangkan dari Uni Eropa untuk Hadiah Perdamaian Nobel 2012 berkisar dari kegembiraan di kalangan pejabat Uni Eropa sampai ke sikap skeptis dari warga negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi.
Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan ia “gembira” dengan hadiah itu. Dutabesar Uni Eropa ke Amerika, Joao Vale de Almeida, mengatakan Uni Eropa berterima kasih atas dukungan yang sangat perlu dari Amerika dan bersumpah blok ini akan terus bekerja sama secara erat dengan Amerika untuk menyebar luaskan perdamaian, demokrasi dan kemakmuran ke seluruh dunia. Pemerintah dari beberapa negara Eropa menerbitkan pernyataan yang menyambut gembira hadiah tersebut.
Namun beberapa warga Eropa awam, yang berjuang dalam ekonomi buruk, telah mengungkapkan kekagetan dan kekecewaan dengan pilihan ini, Menurut mereka, pemberian hadiah perdamaian kepada Uni Eropa saat dilanda krisis zona euro seperti layaknya sebuah lelucon jelek.
Anggota Parlemen Eropa dan pemimpin Partai Independen dari Inggris, Nigel Farage mengatakan blok 27 negara itu menciptakan kemiskinan, kekerasan dan perpecahan di negara zona euro seperti Spanyol dan Yunani.
Di Rusia, Duma atau parlemen Rusia mengungkapkan rasa terkejut dengan keputusan itu. Menurut mereka, hadiah itu seharusnya tidak diberikan kepada sebuah struktur pemerintahan tetapi kepada individu atau organisasi publik untuk menghargai keberanian atau usaha rintisan mereka.
Anggota parlemen Rusia itu mengecam keputusan itu tetapi menyebutnya sebagai sebuah itikad dukungan politik di masa paling sulit dari perkembangan Uni Eropa.
Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan ia “gembira” dengan hadiah itu. Dutabesar Uni Eropa ke Amerika, Joao Vale de Almeida, mengatakan Uni Eropa berterima kasih atas dukungan yang sangat perlu dari Amerika dan bersumpah blok ini akan terus bekerja sama secara erat dengan Amerika untuk menyebar luaskan perdamaian, demokrasi dan kemakmuran ke seluruh dunia. Pemerintah dari beberapa negara Eropa menerbitkan pernyataan yang menyambut gembira hadiah tersebut.
Namun beberapa warga Eropa awam, yang berjuang dalam ekonomi buruk, telah mengungkapkan kekagetan dan kekecewaan dengan pilihan ini, Menurut mereka, pemberian hadiah perdamaian kepada Uni Eropa saat dilanda krisis zona euro seperti layaknya sebuah lelucon jelek.
Anggota Parlemen Eropa dan pemimpin Partai Independen dari Inggris, Nigel Farage mengatakan blok 27 negara itu menciptakan kemiskinan, kekerasan dan perpecahan di negara zona euro seperti Spanyol dan Yunani.
Di Rusia, Duma atau parlemen Rusia mengungkapkan rasa terkejut dengan keputusan itu. Menurut mereka, hadiah itu seharusnya tidak diberikan kepada sebuah struktur pemerintahan tetapi kepada individu atau organisasi publik untuk menghargai keberanian atau usaha rintisan mereka.
Anggota parlemen Rusia itu mengecam keputusan itu tetapi menyebutnya sebagai sebuah itikad dukungan politik di masa paling sulit dari perkembangan Uni Eropa.